Nama Prabowo Disebut Terlebih Dahulu, Pengamat: Indikasi Arah Politik Jokowi

Kamis, 28 September 2023 – 11:05 WIB
Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA -  Nama Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto disebut terlebih dahulu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Jambore Nasional Dai Desa Madani Persatuan Muslim Indonesia (Parmusi) di Cianjur, Jawa Barat, belum lama ini.

Hal itu disinyalir menjadi indikasi arah politik Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Repro Kawal Aspirasi Masyarakat untuk Memenangkan Prabowo Subianto

Menaggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam meyakini penyebutan nama capres oleh Presiden Jokowi itu bukan hanya sekadar spontanitas saja.

Dia menambahkan penyebutan nama Prabowo pertama kali oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut merepresentasikan kekuatan para pendukung di parlemen.

BACA JUGA: Jika Dua Putaran, Pemilih Anies Bermigrasi ke Prabowo

"Di atas kertas, Prabowo memiliki kekuatan dukungan berbasis kursi parlemen dari partai-partai pengusungnya, dengan akumulasi 45 persen, lalu dukungan partai terhadap Anies sebesar 29 persen, dan Ganjar sebesar 25 persen,” kata Khoirul dalam keterangannya, Rabu (27/9).

Khoirul menilai Prabowo menjadi preferensi politik Presiden Jokowi dalam menatap kepemimpinan Indonesia ke depan.

BACA JUGA: Pengakuan Warga Desa Dawuhan Banyumas Tentang Prabowo & Keluarganya, Simak Nih

Terlebih, Jokowi tidak hanya kali ini saja memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo.

Pada HUT Ke-8 Perindo, Presiden Jokowi secara gamblang menyatakan selanjutnya giliran dari Prabowo untuk memimpin Indonesia.

“Di sisi yang lain, penyebutan nama pertama capres juga bisa mengindikasikan arah preferensi politik Presiden Jokowi,” lanjut Khoirul.

Sebelumnya, Presiden Jokowi di dalam acara Jambore Nasional Dai Desa Madani mengingatkan berbeda pilihan politik adalah hal yang wajar dan biasa.

Dia juga mempersilakan agar masyarakat memilih tiga capres yang ada saat ini.

Presiden Jokowi mengingatkan hal tersebut lantaran melihat situasi dan kondisi politik menjelang Pilpres 2024 yang sudah mulai menghangat.

Dia mengingatkan kepada semua masyarakat menjaga suasana politik menjelang Pilpres 2024 agar tetap aman serta kondusif.

“Sudah masuk tahun politik, saya titip karena sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu pilpres, pemilu, hanget itu biasa, tetapi harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan agar terus terjaga suasana yang damai, agar juga pembangunan di desa juga terus bisa berjalan, tidak terganggu karena urusan politik,” kata Presiden Jokowi.

"Perbedaan pilihan itu wajar. Mau milih Pak Prabowo silakan, mau pilih Pak Anies silakan, mau pilih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam pemilu dalam pilpres, pilkada itu juga wajar, biasa,” pungkas Jokowi. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Prabowo   Pilpres   Capres   Jokowi  

Terpopuler