Nama Ratu Gantikan Clock Tower of Wesminster Palace

Kamis, 28 Juni 2012 – 22:22 WIB

LONDON - Menara lonceng (Clock Tower) yang ada dalam kompleks gedung parlemen Inggris di Kota London akan segera ganti nama. Parlemen Inggris mengumumkan rencana mengubah nama menara jam yang menjadi ikon dan tetenger di negeri itu menjadi Elizabeth Tower.
 
Selama ini, masyarakat Inggris dan internasional lebih mengenal jam yang terletak di utara gedung parlemen atau Westminster Palace itu sebagai Big Ben. "Kami sedang mempersiapkan peresmian nama baru," ujar komisi majelis rendah Inggris (House of Commons) dalam pernyataan tertulis Selasa lalu (26/6).
 
Pergantian nama Clock Tower of Wesminster Palace menjadi Elizabeth Tower tersebut bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth II yang baru saja merayakan Takhta Berlian atau Diamond Jubilee (60 tahun naik takhta). Para anggota parlemen pun mengampanyekan nama formal baru bagi menara lonceng setinggi 316 kaki (96,3 meter) itu.
 
Perdana Menteri (PM) David Cameron mendukung kampanye perubahan nama tersebut. "(Pergantian nama) ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada ratu dan pengabdian yang sudah beliau lakukan pada negara ini," ujar Cameron. Pemimpin oposisi Ed Miliband mendukung pula rencana itu.
 
Menara tersebut selesai dibangun pada 1858. Di atasnya, terdapat empat jam yang menghadap ke empat arah serta lonceng seberat 13,5 ton. Jarum jamnya sepanjang 9 kaki (2,7 meter), sedangkan jarum menitnya sepanjang 14 kaki (4,3 meter). Bertahun-tahun, orang salah menyebut seluruh menara itu sebagai Big Ben. Padahal, nama itu diberikan untuk lonceng atau jam di atas menara.
 
Sementara itu, peristiwa bersejarah mewarnai kunjungan Ratu Elizabeth II ke Irlandia Utara. Kemarin (27/6) pemimpin mornakhi Inggris itu bersalaman dengan Wakil Perdana Menteri (PM) Irlandia Utara Martin McGuinness, yang pernah menjabat panglima besar IRA (Tentara Rakyat Irlandia).
 
Lewat pernyataan resmi, Istana Buckingham menyebut momen jabat tangan itu sebagai terobosan penting dalam proses perdamaian di Irlandia Utara. Ratu Elizabeth dan McGuinness berjabat tangan perdana dalam ruang tertutup dan luput dari perhatian media.

Lyric Theatre di Kota Belfast menjadi saksi mencairnya hubungan Inggris dan Irlandia Utara lewat salaman dua tokoh itu. Sekitar sejam kemudian, Ratu Elizabeth dan McGuinness mengulangi lagi salaman bersejarah itu.
 
"Seorang juru kamera televisi bersama dua fotografer mengabadikan momentum tersebut," terang seorang jubir pemerintah. Karena sensitifnya hubungan Kerajaan Inggris dan Irlandia Utara, khususnya IRA, media tidak diizinkan menayangkan langsung salaman tersebut.
 
Sebelum Ratu Elizabeth dan McGuinnes bersalaman kali pertama saat menyaksikan pertunjukan di Lyric Theatre, polisi melakukan pengamanan superketat. Jalan dan lokasi menuju gedung pertunjukan di tepi sungai itu disterilkan lebih dulu beberapa jam sebelumnya. Pemerintah Irlandia Utara juga mengimbau warganya tetap di dalam rumah.    
 
Kemarin stasiun TV Irlandia Utara menayangkan jabat tangan Ratu Elizabeth dan McGuinness. Sesuai perintah Kerajaan Inggris, tayangan itu tanpa disertai suara.

Dalam tayangan itu, wajah McGuinness terlihat serius. Sebelum menyalami pria 62 tahun itu, sang ratu lebih dulu menjabat tangan penyair Michael Longley dan pianis Barry Douglas.
 
Saat bersalaman dengan ibunda Pangeran Charles itu, McGuinness tersenyum. Setelah menyalami ratu, dia lantas bersalaman dengan Pangeran Philip. "Sampai jumpa lagi dan semoga Tuhan memberkati," ujar McGuinness kepada sang ratu saat keduanya bersalaman. Tapi, kalimat tersebut diucapkannya dalam bahasa Gaelic (bahasa asli rakyat Irlandia).
 
McGuinness menjabat sebagai pimpinan tertinggi IRA saat kelompok tersebut melakukan pembantaian di wilayah Kerajaan Inggris. Ketika itu, tidak kurang dari 3.700 nyawa melayang.

Salah seorang korban tewas adalah sepupu Ratu Elizabeth, yakni Lord Louis Mountbatten. Peristiwa pada 1979 itu lantas menyulut konflik antara Kerajaan Inggris dan Irlandia Utara beberapa dekade. (AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebakaran Hutan AS Meluas, Ribuan Mengungsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler