Namanya Dicatut untuk Iklan Crypto, Mahathir Mohamad Murka

Senin, 01 November 2021 – 23:05 WIB
Mahathir Mohamad. Foto: Reuters

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan tidak menggunakan mata uang crypto.

Dia memastikan sejauh ini hanya pernah menggunakan uang fisik.

BACA JUGA: Lewat Puisi, Mahathir Mohamad Umumkan Nama Partai Barunya

"Jika ada promosi dalam iklan atau laman yang konon saya menggalakkan penggunaan mata uang crypto, itu adalah palsu," ujar Mahathir kepada media di Kuala Lumpur, Senin.

Pemimpin Partai Pejuang ini mengatakan kantornya telah membuat laporan terkait iklan yang menyebutkan bahwa dirinya berinvestasi dan menggalakkan penggunaan crypto currency tersebut.

BACA JUGA: Terbukti, Mahathir Mohamad Tidak Rela Anwar Ibrahim Memimpin Malaysia

"Iklan-iklan itu palsu. Sebagian iklan itu seolah-olah disiarkan media setempat," katanya.

Dia diberi tahu, media setempat juga sudah diberi tahu dan mereka sudah membuat laporan kepada pihak berwenang.

BACA JUGA: Ikut Demonstrasi, Mahathir Mohamad Diinterogasi Polisi

"Pihak awam perlu tahu bahwa perkara seperti ini tidak mudah ditangani karena pelbagai laman dan iklan palsu dapat dibuat dengan cepat. Tutup satu, timbul sepuluh," katanya.

Penipuan dan pemalsuan menggunakan nama dirinya, ujar Mahathir, terjadi sebelum zaman media sosial dan internet.

"Dulu juga ada yang terpedaya dengan promosi palsu peluang berniaga yang konon melibatkan diri saya," katanya.

Mahathir mengatakan ada laporan yang dibuat kemudian diambil tindakan namun ada juga yang tidak diambil.

"Siapa yang ragu, boleh periksa dengan kantor saya. Saya tidak pernah dan tak akan terlibat dengan apa-apa skema cepat kaya," katanya.

Selain itu, ujar dia, ada yang percaya laporan palsu bahwa dirinya memiliki kekayaan miliaran.

"Semasa dalam pemerintah saya sudah menyatakan harta saya. Kalau ada yang masih tidak percaya saya, ada kekayaan miliaran, terserahlah," katanya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler