jpnn.com, SEMARANG - SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berupaya terus membangun toleransi dan kerukunan umat bergama guna menjaga kondusivitas di wilayah tersebut.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs Nana Sudjana mengatakan untuk menjaga kondisi tersebut dibutuhkan sinergisitas dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama (Kemenag).
BACA JUGA: Jadwal Terbaru Seleksi CPNS 2023, SKD 9 November, Sah ASN Maret 2024
"Saya titip untuk bersama-sama meningkatkan kerukunan umat beragama dan toleransi di Jawa Tengah," kata Nana saat menerima kunjungan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Musta'in Ahmad di Semarang, Kamis (19/10).
Nana dalam beberapa kesempatan juga sudah sering menyampaikan hal tersebut, terutama terkait tahun politik yang berpotensi menimbulkan polarisasi di masyarakat.
BACA JUGA: Cuaca Riau 26 September 2023, BMKG Sebut Ada Hujan Lebat
Oleh karena itu, dalam hal ini peran FKUP, tokoh agama dan tokoh masyarakat penting untuk menjaga toleransi dan menghormati perbedaan.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Musta'in Ahmad mengatakan siap menyinergikan program baik itu yang menjadi ranahnya Pemprov Jateng dengan yang ada di Kemenag Jateng, khususunya terkait menjaga kerukunan umat beragama.
BACA JUGA: Lagi, Pemprov Jateng Menggelontorkan Bantuan Beras Cadangan, Kali Ini di Kota Tegal
“Tadi kami sudah mendapatkan arahan dari beliau, utamanya adalah bagaimana bisa meningkatkan sinergisitas dan menjaga kerukunan," katanya.
Musta'in juga menjelaskan tentang pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi selama tahapan Pemilu 2024. Menurutnya, pemilu telah disepakati sebagai pesta demokrasi, sehingga semua orang harus menyambut dengan antusias, semangat, dan gembira.
“Semua sepakat bahwa pemilu adalah pesta demokrasi. Namanya pesta, ya, semestinya menggembirakan. Namanya demokrasi, yaitu meniscayakan perbedaan. Jadi, kalau harus sama ya enggak usah ada pemilu. Jadi, kita hargai perbedaan,” kata Musta’in.
Dalam pertemuan dengan pj gubernur Jawa Tengah, Musta'in juga melaporkan persiapan peringatan Hari Santri tingkat provinsi yang akan digelar di Kabupaten Demak.
Pada peringatan itu akan dilaksanakan apel Hari Santri yang diikuti sekitar 15 ribu santri dengan pj gubernur Jawa Tengah bertindak sebagai inspektur apel.
Hari Santri kali ini mengangkat tema Jihad Santri Jayakan Negeri. Tema itu diambil untuk menggelorakan kembali semangat para kiai, ulama, dan santri sebagaimana resolusi jihad yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan.
"Jihad kali ini adalah jihad untuk mengisi kemerdekaan. Jihadnya melalui ilmu pengetahuan, melalui teknologi, melalui penguatan karakter kepribadian Indonesia. Ini yang harus terus kita gelorakan untuk membuat Indonesia jaya," katanya. (jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi