jpnn.com - Mengenang perjalanan 20 tahun kompetisi basket tertinggi di Indonesia, IBL meluncurkan buku.
Peluncuran buku berjudul 20 Tahun: Legecy for the Future itu di Kota Kasablanka, Minggu (24/6/2023) dihadiri oleh beberapa tokoh basket, seperti Erick Thohir, Denny Sumargo, Mario Wuysang, Ali Budimansyah, hingga Ary Sudarsono.
BACA JUGA: Menang Lawan Satria Muda, Pelita Jaya Bakal Hadapi Tim Ini di IBL Playoffs
Selain dari kalangan legenda, beberapa pemain turut meramaikan acara ini, yakni Andakara Prastawa, sampai Yudha Saputera.
Direktur IBL, Junas Miradiarsyah menyebut peluncuran buku ini tidak hanya untuk mengenang 20 tahun perjalanan kompetisi basket nasional.
BACA JUGA: Hadapi Tangerang Hawks, Indonesia Patriots Bertekad Akhiri IBL 2023 dengan Manis
Namun, generasi muda diharpkan dapat mengetahui perjalanan basket Indonesia yang telah memasuki tahun ke-20.
“Ada banyak cerita menarik, mulai dari suka maupun duka dalam 20 tahun penyelenggaraan IBL."
BACA JUGA: IBL 2023: Atasi Perlawanan Satya Wacana, Bumi Borneo Ukir Sejarah Lolos ke Playoff
"Buku ini diharapkan bukan sebagai simbol belaka dan bisa dimanfaatkan untuk generasi penerus,” ungkap Junas.
Rencananya buku tersebut bisa dibeli di gerai IBL Store yang buka pada setiap penyelenggaraan kompetisi basket akbar di Tanah Air itu.
Cara lain untuk mendapatkan buku tersebut ialah membeli melalui gerai IBL Store pada aplikasi Tokopedia.
Dengan banderol Rp 399 ribu pembaca sudah bisa mengetahui rekam perjalanan IBL mulai dari awal penyelenggaraan pada 2003 hingga tahun ini.
“Buku ini akan dijual di laman e-commerce Tokopedia IBL Store. Karena nilainya sangat tinggi kami jual terbatas dan bisa juga dibeli pada versi virtual,” tambah Junas.
Peluncuran buku 20 tahun perjalanan IBL juga mendapat apresiasi dari Erick Thohir.
Menteri BUMN itu mengungkapkan dengan adanya peninggalan tersebut bisa membuat pencinta basket Tanah Air mengetahui sejarah IBL.
Cara tersebut, lanjut Erick, dinilai dapat memperkuat basis suporter yang diperlukan untuk mendongkrak popularitas kompetisi basket di Indonesia.
"Sebagai keluarga bola basket Indonesia saya berikan apresiasi dari langkah yang dilakukan IBL."
"Ke depannya IBL harus lebih agresif lagi untuk membentuk fan base basket Indonesia agar lebih besar," pungkas Erick.
Sebelum merilis buku ini, IBL sejatinya sudah melakukan gebrakan dengan membuat film dokumenter untuk lebih mengenalkan masyarakat dengan basket.
Cara tersebut terbukti cukup ampuh dengan banyaknya fan basket baru yang mendukung tim kesayangannya berlaga di setiap penyelenggaraan.(mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal