jpnn.com, MEDAN - Kasus penganiayaan napi Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tanjung Gusta Medan yang videonya sempat viral di media sosial masih terus diselidiki. Sejauh ini sudah ada 10 orang yang diperiksa. Dua petugas lapas dan delapan narapidana.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara memastikan akan menindak tegas oknum pegawai Lapas Tanjung Gusta Medan yang diduga melakukan kekerasan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP).
BACA JUGA: Kecelakaan Maut Truk Hino vs Fuso, Satu Sopir Tewas Terjepit, Lihat
"Kami tidak akan mentolerir dan akan kami tindak keras sebagaimana peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)," kata Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut Imam Suyudi, di Medan, Senin (20/9).
Ia mengatakan petunjuk dan arahan dalam setiap monitoring dan evaluasi di jajaran selalu menekankan bahwa pelayanan publik termasuk terhadap WBA di lapas dan rutan adalah tanpa pungutan apa pun (gratis) dan tanpa kekerasan.
BACA JUGA: Video Penganiayaan Napi Ini Viral di Medsos, Oh Ternyata
"Justru setiap petugas agar melaksanakan pelayanan yang terbaik terhadap pelaksanaan hak-hak WBP," kata Imam.
Sebanyak 10 orang telah diperiksa terkait video viral yang menunjukkan seorang WBP di Lapas Klas 1 Tanjung Gusta Medan diduga dianiaya dan diperas.
BACA JUGA: Pembegal Driver Ojol Ditangkap, Tak Disangka, Ternyata DPO Kasus Pembunuhan
Kepala Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan, Erwedi Supriyatno, di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Senin (20/9), mengatakan ke-10 orang yang diperiksa itu terdiri atas delapan orang warga binaan dan dua orang petugas lapas.
“Kami bersama Tim Kemenkumham sampai hari ini sudah memintai keterangan 10 orang," katanya.
Ia membenarkan bahwa video viral tersebut direkam di dalam Lapas Tanjung Gusta. Namun, dia menampik tudingan mengenai pemerasan terhadap warga binaan.
"Kami lakukan pendalaman, mengamati, memeriksa, dan sampai sejauh ini kami nyatakan video itu benar dibuat di Lapas Kelas 1 Medan," ujarnya.
BACA JUGA: Petugas Rutan Bareskrim saat M Kece Dianiaya Diperiksa Propam, Ini Hasilnya
Ia mengaku belum bisa memastikan pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap seorang warga binaan tersebut.(antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Budi