Caci maki pun terdengar dari dalam gedung lapas yang dialamatkan pada pasukan berseragam coklat. “Polisi cabut kau, hidup kelen dari uang kami, kelen ambil. Kami mau dikawal TNI. Hidup TNI…. Hidup TNI….,” ucap para napi beramai-ramai.
Perkataan yang dilontarkan para napi membuat polisi terdiam, termasuk Kapolresta Medan, Kombes Pol. Nico Afinta yang memimpin langsung pasukan di Lapas Tanjunggusta Medan. Dengan ucapan seperti ini, polisi hanya bisa mundur teratur.
“Polisi yang menangkapi mereka (napi, red), makan kelen benci polisi,” ucap seorang personil Sat Brimob Polda Sumut sambil menyantap hidangan sahur di lapas Tanjung Gusta Medan.
Permintaan ditanggapi napi. Pengawalan dalam bentuk blokade satu pleton TNI disiapkan di depan pintu utama Lapas.
Selanjutnya blokade saff paling depan diisi oleh pasukan TNI lengkap dengan rotan berwarna hitam dan tameng.
Melihat blokade ini, tampak suasana yang sebelumnya anarkis berangsur tampak tenang. Meski demikian, sesekali umpatan pada petugas masih terdengar dari penghuni lapas.
Selain TNI, massa di dalam lapas ini, tampak bisa dikendalikan emosi oleh Marwan alias Wak Geng, salah pelaku perampokan senjata api di Bank CIMB Niaga Medan. Pria terpidana perampokan bersenpi ini, memenangkan para napi yang sudah tersulut emosi dalam kejadian tersebut.
Tampak juga, Wak Geng melaku perbincangan dengan sejumlah personil gabungan TNI/Polri dan petugas Lapas untuk melakukan negosiasi agar tidak terjadi kerusuahan yang lebih parah lagi.
Menyikapi dengan meminta pengawalan dari TNI, yang diminta oleh para Napi, Kapolresta Medan, Kombes Pol.Nico Afinta mengungkapan menyetujui permintaan tersebut agar kericuhan dan kerusahan bisa dibendung.
“Menjaga agar tidak terjadi jatuh korban lebih banyak, bersama TNI dan Briomob Polda Sumut, dengan pembicaraan, komunikasi, mereka mau menjaganya bersama,” ujarnya. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senjata dan Amunisi di Tj Gusta Ikut Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi