BOGOR - Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Paledang Bogor menjadi salah satu surga bagi para pecandu narkoba. Itu dilihat dari jumlah warga binaan yang didominasi narapidana (napi) dan tahanan yang tersangkut masalah narkoba.
Hingga April 2013, tercatat ada 1.159 tahanan titipan dan para narapidana di lapas ini. Ada 86 tahanan titipian yang terjerat penyalahgunaan narkoba, perinciannya, 82 orang laki-laki dan 4 orang wanita. Kemudian, 440 napi divonis penyalahgunaan narkoba, 429 laki-laki, 10 perempuan dan 1 anak-anak. Selain narkoba, banyak juga kasus lainnya, yaitu tiga napi terjerat kasus korupsi dan lima napi dengan kasus trafficking.
Kepala seksi (Kasi) Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Paledang Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, banyaknya warga binaan akibat narkoba, karena meningkatnya pengguna narkoba di masyarakat maupun sistem pengawasan peredaran narkoba yang masih lemah.
“Nyatanya warga binaan kami didominasi kasus narkoba, kami coba membina mereka dengan mengarahkan pada pekerjaan yang bisa menahan sifat ketergantungan mereka,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Rabu (24/4).
Menurutnya, hampir setiap lapas di Pulau Jawa mempunyai kasus serupa yang didominasi narkoba. Tapi, setiap lapas mempunyai sistem dan cara yang berbeda sesuai dengan permasalahan sosial yang ditangani.
“Kami terus melakukan pembinaan-pembinaan yang diarahkan untuk menjadikan mereka masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.
Dia menuturkan, warga binaan yang tersandung kasus narkoba mempunyai masalah yang rumit, apakah mereka harus direhabilitasi atau tetap di dalam tahanannya. Tetapi, ada beberapa kriteria yang harus dilalui, apakah mereka itu ditahan atau direhab. “Itu kembali kepada keputusan pengadilan,” pungkasnya.(rp3/c)
Hingga April 2013, tercatat ada 1.159 tahanan titipan dan para narapidana di lapas ini. Ada 86 tahanan titipian yang terjerat penyalahgunaan narkoba, perinciannya, 82 orang laki-laki dan 4 orang wanita. Kemudian, 440 napi divonis penyalahgunaan narkoba, 429 laki-laki, 10 perempuan dan 1 anak-anak. Selain narkoba, banyak juga kasus lainnya, yaitu tiga napi terjerat kasus korupsi dan lima napi dengan kasus trafficking.
Kepala seksi (Kasi) Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Paledang Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, banyaknya warga binaan akibat narkoba, karena meningkatnya pengguna narkoba di masyarakat maupun sistem pengawasan peredaran narkoba yang masih lemah.
“Nyatanya warga binaan kami didominasi kasus narkoba, kami coba membina mereka dengan mengarahkan pada pekerjaan yang bisa menahan sifat ketergantungan mereka,” ujarnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Rabu (24/4).
Menurutnya, hampir setiap lapas di Pulau Jawa mempunyai kasus serupa yang didominasi narkoba. Tapi, setiap lapas mempunyai sistem dan cara yang berbeda sesuai dengan permasalahan sosial yang ditangani.
“Kami terus melakukan pembinaan-pembinaan yang diarahkan untuk menjadikan mereka masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.
Dia menuturkan, warga binaan yang tersandung kasus narkoba mempunyai masalah yang rumit, apakah mereka harus direhabilitasi atau tetap di dalam tahanannya. Tetapi, ada beberapa kriteria yang harus dilalui, apakah mereka itu ditahan atau direhab. “Itu kembali kepada keputusan pengadilan,” pungkasnya.(rp3/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 60 Siswa SMP Kesurupan, Unas Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi