Napi Program Asimilasi Berulah Lagi, Nih Tampangnya

Minggu, 14 Juni 2020 – 19:25 WIB
Mantan napi program asimilasi (tengah) saat diamankan dan ditahan karena terlibat penyelahgunaan narkoba, di Mapolsek Laweyan Solo, Sabtu (13/6). Foto: ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

jpnn.com, SOLO - Polres Kota Surakarta mengamankan seorang mantan narapidana yang baru bebas dua bulan ikut program asimilasi pandemi COVID-19, karena terlibat penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu.

Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai melalui Kapolsek Laweyan AKP Ismanto Yuwono, Minggu (14/6), mengatakan mantan napi tersebut yakni berinisial RS (22), warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, dan kini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Laweyan untuk proses hukum.

BACA JUGA: Napi Bandar Narkoba Kelas Kakap Dipindahkan ke Nusakambangan

Pelaku RS tersebut ditangkap oleh tim Resmob Polsek Laweyan, di depan salah satu bank di kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo, Jumat (12/6). Pelaku saat ditangkap saat akan melakukan transaksi paket sabu-sabu.

Menurut Ismanto Yuwono petugas yang curiga dengan gerak geriknya pelaku kemudian mendekati. Petugas melakukan penggeledahan kepada pelaku menemukan paket sabu-sabu yang rencana dijual kepada pelanggannya.

BACA JUGA: Sudah 140 Napi Asimilasi yang Ditangkap Karena Kembali Berulah

RS mengaku baru saja keluar dari Rutan dan bebas pada April 2020 karena mendapat program asimilasi dalam pencegahan penularan COVID-19. Dia dihukum selama lima tahun karena kasus pencabulan anak di bawah umur.

RS mengaku sudah dua bulan mengedarkan dan mengkonsumsi sabu-sabu. Dia mendapatkan sabu-sabu itu, dari temannya yang dikenal pada waktu sama-sama di dalam penjara.

BACA JUGA: Detik-detik KM Dharma Rucitra III Tenggelam

Pelaku mengaku mengkonsumsi sabu-sabu ingin mencari kesenangan, dan uang hasil dari menjual paket sabu-sabu digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Ismanto Yuwono dari hasil pemeriksaan pelaku mengaku mendapat sabu-sabu dari temannya waktu di LP. Namun, polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jika ada tersangka lain.

Polisi juga menemukan sejumlah barang bukti berupa satu paket plastik kecil berisi sabu-sabu, satu unit sepeda motor, alat kipet dan telepon seluler.

Atas perbuatan tersangka dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) subsider Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang Undang RI No.35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman penjara paling lama tujuh tahun. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler