"Bukan saja narapidana koruptor yang bisa beli diskresi ijin keluar lapas, tapi narapidana teroris juga bisa beli. Bahkan berdampak. Lepas dari Lapas kelas 2 Poso, merepotkan densus dan membuat was-was masyarakat," ujar Eva saat dihubungi, Jumat (10/5).
Ia menerangkan narapidana koruptor yang tidak tidur di dalam Lapas mengakibatkan upaya efek jera tidak tercapai. Jual beli diskresi yang diduga dilakukan kalapas kata dia, merata di seluruh penjuru tanah air.
Eva menjelaskan, kinerja lapas yang eksploitatif dan transaksional itu semakin memperkuat imej buruknya aparat hukum.
"Untuk masyarakat yang korup, justru penegak hukum kita gagal memberikan keadilan," ucap politikus PDI Perjuangan tersebut. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Arogan Soal e-KTP Ahok Tetap Santai
Redaktur : Tim Redaksi