jpnn.com, SURABAYA - Pencarian napi yang kabur dari bui belum juga membuahkan hasil. Kemarin (25/6) tim dari Lapas Kelas I Surabaya (Porong) terus menelusuri keberadaan napi 51 tahun tersebut. Baik di dalam maupun di luar kota.
Kepala Lapas Porong Pargiyono menyatakan, pencarian Jidi terus dilakukan secara intensif.
BACA JUGA: Terpidana Kasus Pembunuhan Kabur dari Lapas
Targetnya, napi kasus pembunuhan itu bisa dimasukkan ke penjara lagi. "Semoga segera ditemukan" katanya.
Meski tak mudah mencari Jidi, pihak lapas tak putus asa. "Sekecil apa pun informasi kami tindak lanjuti," tegas Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas I Surabaya (Porong) Taufik Rachman.
BACA JUGA: Herman Kangen Banget sama Anaknya, Panjat Tembok Lapas
Pencarian terhadap Jidi pun tak mengenal waktu. Tim terus melakukan perburuan meski jam kerja berakhir.
Kerja keras tim lapas tersebut diharapkan segera membuahkan hasil. Jidi bisa dikembalikan ke bui.
BACA JUGA: Detik-detik 14 Napi Todong Sipir pakai Kapak, Kabur
Apalagi, pihak lapas juga telah berkoordinasi dengan polisi. Meminta bantuan untuk menemukan Jidi kembali.
Taufik mengungkapkan, Jidi telah dicari hingga ke daerah asalnya di Sampang. Juga di berbagai wilayah yang diduga menjadi jujukannya.
''Kami juga datangi lokasi yang memungkinkan didatanginya di Kota Delta maupun daerah lainnya. Termasuk melakukan pencarian di sekitar lapas,'' lanjutnya.
Sekadar informasi, Jidi sudah menjalani pidana setengah dari hukuman yang dijatuhkan.
Melalui sidang TPP, dia disetujui mendapatkan asimilasi. Dia berhak kerja di luar penjara. Sudah tiga bulan dia menjadi pekerja taman.
Selama ini, Jidi merupakan napi yang berperilaku baik. Sebelum mendapat kesempatan bekerja di luar, dia bekerja di kebun dalam lapas.
Orangnya selalu taat aturan penjara dan tidak ada masalah dengan keluarga.
Selama tiga bulan bekerja di luar area lapas, dia tetap baik. Tidak ada gelagat yang mencurigakan.
Tidak ada yang tahu Jidi bakal berubah pikiran. Berani melarikan diri. Teman satu sel dan sama-sama bekerja asimilasi pun tidak memahami alasan Jidi melarikan diri.
"Orangnya tertutup. Jarang berkomunikasi dengan teman lain," ucap Taufik.
Sebagaimana diketahui, Jidi dibui gara-gara membunuh istrinya. Peristiwa pembunuhan keji itu berawal ketika Jidi melihat korban berduaan dengan laki-laki lain yang diakui korban menagih utang pada Sabtu 22 Desember 2012.
Tak tahan melihat istrinya berada di kamar warung di Jalan Wonosari Tegal IV, Jidi langsung meminta istrinya menutup warung.
Setelah itu, Jidi mengajak korban pulang ke rumahnya di Jalan Wonosari Tegal IV. Saat itulah Jidi memukuli korban berkali-kali hingga pingsan.
Saat pingsan itu, pelaku mengira korban telah meninggal dan segera memasukkan istrinya ke dalam sumur. Jenazah korban diketahui Minggu pada 23 Desember 2012. (may/c17/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Napi Tewas Saat Berusaha Kabur dari Penjara Brasil
Redaktur & Reporter : Natalia