"Kesedihan yang luar biasa. Memang pantang melakukan kesalahan sekecil apapun di Liga Champions," tulis Maradona di akun twitter miliknya, seperti dilansir Tribalfootball.
Kesalahan yang dimaksud adalah rentannya pertahanan Napoli dan terbuangnya sejumlah peluang emas. Skema tiga bek sejajar yang diusung pelatih Walter Mazzarri memang sangat efektif untuk melakukan serangan balik, melalui sayap. Tetapi, juga rentan terhadap serangan cepat.
Napoli juga kurang disiplin dalam menjaga pemain ketika terjadi sepakan bebas ataupun sepak pojok. Gol kedua Chelsea yang dilesakkan John Terry bermula dari sepak pojok kemudian disundul Terry dan menjadi gol.
Efektifitas serangan Napoli juga kurang mantap. Dari 23 total tembakan, hanya lima yang mengarah tepat ke gawang. Nah, empat peluang emas di antaranya ditepis kiper Chelsea Petr Cech, hanya satu gol menjadi gol melalui Gokhan Inler di menit ke-55.
Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis punya cara berbeda menanggapi kekagalan itu. Dia menolak anggapan bahwa mereka gagal karena kurang pengalaman. "Kami kurang pengalaman. Itu bohong. Bila seseorang bisa bermain sepak bola, maka dia bisa, tidak peduli dengan pengalamannya," ketus De Laurentiis.
Menurut dia, tidak sepatutnya mereka menyalahkan pengalaman. "Kami punya banyak peluang tetapi tidak terjadi gol. Itulah yang menyebabkan kami kalah," lanjut De Laurentiis.
Meski kecewa, produser ternama di Italia itu tetap memberikan pujian kepada para pemainnya yang telah membawa Partenopei, julukan Napoli, sejuah ini di Liga Champions.
"Saya memberikan tepukan kepada para pemain di kamar ganti. Saya berterima kasih kepada mereka. Kami berharap segera kembali musim depan ke Liga Champions dan itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa," kata De Laurentiis.
Dia juga memberikan penialian positif kepada wasit Dr. Felix Brych yang memimpin pertandingan dan menjatuhkan satu hukuman penalti untuk Napoli. "Tidak ada yang salah, dia kapabel. Saya tidak perlu mengkomplain," kata de Laurentiis. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... United Pantau Bintang Muda Real
Redaktur : Tim Redaksi