Narapidana Indonesia Rela Mati Gantikan Tempat Chan Bali Nine

Jumat, 06 Februari 2015 – 04:55 WIB
Andrew Chan (kiri) dan Myuran Sukumaran. Foto: ist.

jpnn.com - BALI - Seorang tahanan di penjara Kerobokan, Bali, rela menggantikan tempat Andrew Chan, narapidana Australia yang akan dihukum mati pemerintah Indonesia gara-gara kasus narkoba Bali Nine.

Dilansir dari media Australia, The Sydney Morning Herald, Kamis (5/2), nama tahanan yang rela menggantikan Chan untuk dieksekusi mati itu adalah Rico Richardo. Dia berusia 32 tahun dan dia adalah warga negara Indonesia.

BACA JUGA: Operasi Diperpanjang, Cari 72 Korban AirAsia yang Belum Ketemu

Dalam sebuah surat yang dia tulis dan ditujukan untuk Presiden Jokowi, Rico mengatakan bahwa Chan yang dulu beda dengan sekarang. Chan disebut Rico sudah mau membantunya saat sakit dan sekarat di dalam penjara Kerobokan pada 23 Januari lalu.

"Dia (Chan) bersikeras agar saya dibawa kembali ke rumah sakit. Saya katakan tidak punya uang untuk membayar tagihan, dan Chan meminta pengacaranya untuk membantu," tulis Rico.

BACA JUGA: Sttt...Anggota DPR Ini Curhat Takut Lupa Istri di Rumah

Rico melanjutkan, presiden (Jokowi) tidak bisa melihat hanya dengan satu mata saja atas kasus Chan. "Meskipun Andrew Chan divonis hukuman mati, dia tidak pernah berpikir tentang dirinya sendiri. Hal ini seharusnya bisa menjadi pertimbangkan hati nurani Anda, terhormat Bapak Presiden," tulis Rico.

"Jika Anda masih bersikeras mengeksekusi Andrew Chan, saya, Rico Richardo, warga negara Indonesia, saya siap untuk mengambil tempatnya dan dieksekusi," tandasnya.

BACA JUGA: Kejagung Cari Saat Tepat Eksekusi Mati Gelombang Dua

Surat Rico ini sendiri adalah satu dari beberapa surat yang dikumpulkan teman Chan, dan diberikan kepada media melalui pengacaranya dengan izin dari para tahanan.

Bukan hanya Rico, tahanan lain Martin Jamanuna ternyata juga menulis ia bersedia untuk menggantikan Chan. Dalam surat lain, Stefanus Mehang, yang telah berada di Kerobokan selama lebih dari dua tahun mengatakan bahwa Chan dan Sukumaran adalah orang yang rendah hati, sederhana dan luar biasa.

"Hampir setiap hari kita belajar bersama-sama, berbagi Alkitab, kita kadang-kadang belajar memasak dari Andrew (Chan)," kata Mehang.

"Terlepas dari kesalahan mereka lakukan di masa lalu, mereka sama seperti kita, hanya manusia. Oleh karena itu saya mohon maaf bagi mereka berdua."

Diketahui, Chan dan rekan Bali Nine-nya Myuran Sukumaran sudah di ambang kematian usai grasi dan judicial review mereka tak tembus.

Chan dan Sukumaran dijatuhi hukuman mati atas kasus heroin sebanyak 8,2 pada tahun 2005. Mereka adalah di antara 11 penjahat hukuman mati yang permohonan grasinya ditolak pemerintah Indonesia. 

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi terkait surat tahanan tentang Chan ini dari pihak Kerobokan, maupun dari otoritas lain. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Ujang Berpotensi Tersangka?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler