Narapidana Terlibat Penyelundupan Sabu-Sabu 16 Kg, F dan A Diupah Rp 100 Juta

Rabu, 02 Februari 2022 – 20:54 WIB
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto, Waka Polda Brigjen Pol Rudi Setiawan, Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Heri Istu Haryono dan Kabid Berantas BNNP Sumsel Agus Sudaryo dalam ungkap kasus penyelundupan 16 kg sabu-sabu di Mapolda Sumsel, Palembang, Rabu (2/1/2022). (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/22)

jpnn.com, PALEMBANG - Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel Kombes Heri Istu Hariono mengatakan seorang narapidana terlibat penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 16 kilogram (kg).

Sabu-sabu tersebut diselundupkan oleh tersangka berinisial F (41) dan A (48) warga Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.

BACA JUGA: Polisi Geledah Pikap Pengangkut Kelapa Sawit, Muatannya Ternyata

Mereka ditangkap Unit Tim Khusus Ditres Narkoba di Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (1/2) malam.

Narapidana tersebut berinisial JM yang berperan sebagai penyuruh tersangka F dan A untuk mengambil sabu-sabu dari seseorang berinisial S di Aceh.

BACA JUGA: Komandan Pasukan Elite Polri Tiba di Ambon

Kemudian kedua tersangka tersebut diperintahkan JM dengan upah Rp 100 juta untuk mengirimkan sabu-sabu tersebut ke Kota Palembang, Sumsel.

"Kedua tersangka diperintah oleh narapidana JM mengambil sabu-sabu itu dari S. Masih kami dalami, sementara JM dan S ditetapkan sebagai DPO," kata Kombes Heri di Palembang, Rabu.

BACA JUGA: Hari Ini Azam Khan Diperiksa Bareskrim, Begini Reaksinya

Penyelundupan sabu-sabu tersebut dilakukan tersangka menggunakan mobil pikap bernomor polisi BG-9833-NQ yang sudah dimodifikasi di Medan, Sumatra Utara.

Modus penyelundupan yang dilakukan tersangka itu, lanjutnya, merupakan hal baru karena mereka sengaja memodifikasi mobil tersebut dengan dilengkapi sistem hidrolik sehingga bak belakangnya bisa terangkat.

Kemudian di bawah bak tersebut dibuatkan kompartemen atau ruang khusus untuk menyembunyikan sabu-sabu selundupan mereka.

"Mobil itu sengaja dimodifikasi di Medan senilai Rp 35 juta. Menurut Bareskrim Polri cara ini modus baru dan terkait itu akan kami selidiki siapa dan di mana mereka membuatnya," imbuhnya.

Sementara, Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto memastikan kepolisian bakal berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas peredaran narkotika sampai ke hulunya.

Sumsel selain sebagai tujuan peredaran, katanya, merupakan perlintasan menuju daerah lain seperti Jawa.

"Tidak berhenti sampai disini. Akan terus kami kembangkan, Dari penangkapan ini sedikitnya berhasil menyelamatkan sekitar 909 ribu masyarakat Sumsel dari penyalahgunaan narkoba," katanya.

Sebelumnya, diketahui barang bukti sabu-sabu itu diselundupkan oleh dua tersangka F dan A ????dengan cara disembunyikan di bagian bawah mobil pikap bernomor polisi BG-9833-NQ pengangkut tanaman kelapa sawit yang sudah dimodifikasi.

Mereka ditangkap Unit Tim Khusus Ditres Narkoba di Jalan Palembang-Jambi KM 59, Simpang Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, pada Selasa (1/2) dini hari.

Saat digeledah aparat kepolisian menemukan 16 kg sabu-sabu disimpan dalam 16 bungkus plastik teh hijau merek Guan Yinwang yang dibalut dalam gulungan terpal warna biru dan terikat tali plastik.

Adapun saat ini kedua tersangka beserta barang bukti 16 paket narkoba dan mobil pikap warna hitam sudah diamankan di Mapolda Sumsel, Palembang.

Atas perbuatan tersebut tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) Juncto Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (2) Juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler