TANGERANG – Perempuan Hanura menunjukkan kepeduliannya perang melawan narkoba. Organisasi sayap Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan LSM Gerakan Nurani Nusantara (GNN) melakukan gerakan perangi madat dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya penggunaan narkoba kepada warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Anak dan Wanita di Tangerang, Banten, Jumat (1/2).
Wakil Ketua Umum Perempuan Hanura, Tuti Indriyati mengatakan perlu upaya yang massif untuk mengatasi masalah narkoba yang sangat marak belakangan ini. ‘’Kami ingin memberi bekal kepada para warga binaan agar kelak ketika mereka selesai menjalani hukuman tidak kecanduan lagi," katanya.
Deputi BNN Bidang Rehabilitasi, Kusman Suriakusumah mengapresiasi kepedulian Perempuan Hanura yang menggandeng lembaga lain dalam penyuluhan tentang bahaya penggunaan narkoba ini. Kata dia, perempuan memang harus menjadi bergerak mengatasi ancaman narkoba termasuk korban dari gender kaum hawa yang sudah kecanduan. “Dalam artian mereka hanya dapat ditolong oleh perempuan, ini berdasarkan pengalaman saya sebagai dokter jiwa,” ujarnya.
Kusman mengatakan pencegahan penyalahgunaan narkoba bukan hanya tugas BNN namun harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat. Salah satunya adalah melalui partai politik sehingga para penerus bangsa terhindar dari bahaya narkoba.
Menurut Kusman, berdasarkan data saat ini, Kota Jakarta merupakan angka yang paling tinggi penyalahgunaan narkobanya dibandingkan daerah lain. Pecandu Indonesia sendiri usia 10-19 tahun sudah mencapai 2,2 persen dari total penduduk Indonesia.
BNN menilai mantan pecandu yang kembali kemasyarakat sulit mendapatkan pekerjaan dan kepercayaan dari lingkungan sekitarnya. Karena itu, BNN selalu berusaha untuk menyediakan dan membuka lapangan kerja bagi para mantan pecandu.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Umum GANN, M. Fariza Y Irawady. Menurutnya, yang dilakukan Perempuan Hanura dengan mengadakan penyuluhan bebas Narkoba ini adalah sikap yang membuat hidup positif dengan makna yang besar untuk sesama.
Fariza mengatakan pencegahan penyalahgunaan narkoba merupakan tanggung jawab bersama dan membutuhkan ikatan kerja sama dengan pihak-pihak yang jaringannya lebih kuat dan besar seperti partai politik. “Pemberantasan narkoba memang memerlukan political will dari seluruh komponen bangsa ujarnya. Kami mengisi motivasi yang kuat agar mereka lebih optimis dalam menghadapi hidup,” pungkasnya. (awa/jpnn)
Wakil Ketua Umum Perempuan Hanura, Tuti Indriyati mengatakan perlu upaya yang massif untuk mengatasi masalah narkoba yang sangat marak belakangan ini. ‘’Kami ingin memberi bekal kepada para warga binaan agar kelak ketika mereka selesai menjalani hukuman tidak kecanduan lagi," katanya.
Deputi BNN Bidang Rehabilitasi, Kusman Suriakusumah mengapresiasi kepedulian Perempuan Hanura yang menggandeng lembaga lain dalam penyuluhan tentang bahaya penggunaan narkoba ini. Kata dia, perempuan memang harus menjadi bergerak mengatasi ancaman narkoba termasuk korban dari gender kaum hawa yang sudah kecanduan. “Dalam artian mereka hanya dapat ditolong oleh perempuan, ini berdasarkan pengalaman saya sebagai dokter jiwa,” ujarnya.
Kusman mengatakan pencegahan penyalahgunaan narkoba bukan hanya tugas BNN namun harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat. Salah satunya adalah melalui partai politik sehingga para penerus bangsa terhindar dari bahaya narkoba.
Menurut Kusman, berdasarkan data saat ini, Kota Jakarta merupakan angka yang paling tinggi penyalahgunaan narkobanya dibandingkan daerah lain. Pecandu Indonesia sendiri usia 10-19 tahun sudah mencapai 2,2 persen dari total penduduk Indonesia.
BNN menilai mantan pecandu yang kembali kemasyarakat sulit mendapatkan pekerjaan dan kepercayaan dari lingkungan sekitarnya. Karena itu, BNN selalu berusaha untuk menyediakan dan membuka lapangan kerja bagi para mantan pecandu.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Umum GANN, M. Fariza Y Irawady. Menurutnya, yang dilakukan Perempuan Hanura dengan mengadakan penyuluhan bebas Narkoba ini adalah sikap yang membuat hidup positif dengan makna yang besar untuk sesama.
Fariza mengatakan pencegahan penyalahgunaan narkoba merupakan tanggung jawab bersama dan membutuhkan ikatan kerja sama dengan pihak-pihak yang jaringannya lebih kuat dan besar seperti partai politik. “Pemberantasan narkoba memang memerlukan political will dari seluruh komponen bangsa ujarnya. Kami mengisi motivasi yang kuat agar mereka lebih optimis dalam menghadapi hidup,” pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Djoko Tjandra, Pemerintah Tunggu Putusan Pengadilan PNG
Redaktur : Tim Redaksi