PASADENA - Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA meminta anggaran USD 100 juta atau Rp 10 miliar untuk sebuah misi guna mengidentifikasi asteroid di luar angkasa yang tengah bergerak ke arah Bulan. Melalui misi itu, nantinya NASA akan mengirim astronotnya.
Ide tersebut pertama kali dicetuskan pada 2011 oleh Institut Keck untuk Studi Luar Angkasa di Institut Teknologi California. Para ilmuwan di institusi itu mengatakan bahwa mereka dalam dekade berikutnya akan membuktikan investasi cerdas untuk usaha masa depan dengan menjarah asteroid lewat pertambangan tenaga robot atas air dan logam.
Dana tersebut merupakan sebagian kecil dari seluruh operasi berbiaya sebanyak USD 2,6 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Setidaknya, dibutuhkan enam tahun untuk menyelidiki sebuah asteroid yang cukup dekat dengan Bumi.
Menurut laman Russian Today, kemarin, para ilmuwan berspekulasi bahwa sekitar 20 ribu serpihan antariksa berada dalam jarak layak dari Bumi dan bisa ditempuh astronot selama enam bulan untuk melakukan perjalanan di sana.
Presiden AS Barack Obama sendiri berharap dapat meletakkan dasar misi ke asteroid pada 2025 dan misi ke Mars pada pertengahan 2030. Pejabat NASA, Charles Bolden, menyatakan astronot tidak harus terbang sampai ke asteroid. Sebab, yang penting adalah kemampuan untuk menempatkan manusia pada sebuah asteroid. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Bikin Perhitungan dengan AS
Redaktur : Tim Redaksi