Nasabah Mekaar Tertawa Mendengar Jokowi Bilang Ada Baju Bagus

Jumat, 29 November 2019 – 17:51 WIB
Presiden Jokowi didampingi dua stafsus milenial saat meninjau usaha nasabah program Mekaar di Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11). Foto BPMI Setpres

jpnn.com, SUBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui nasabah program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/11). Program ini diadakan oleh BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan para nasabah untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada mereka. Karena menurutnya, jika kepercayaan telah rusak, para nasabah ini akan kesulitan untuk meminjam uang di kemudian hari.

BACA JUGA: Lihat Gaya Putri Indahsari Tanjung Menemani Kunjungan Kerja Jokowi

"Oleh sebab itu, dijaga kepercayaan itu. Kalau dapat pinjaman 4 juta, gunakan seluruhnya untuk modal kerja. Gunakan semuanya untuk modal usaha. Jangan sampai, 'Waduh ini ada baju bagus, hanya 200 ribu', beli, nah ini mulai," kata presiden disambut tawa para nasabah Mekaar.

Presiden juga mengimbau para nasabah yang sebagian besar ibu-ibu tersebut, untuk membiasakan diri menabung jika masih ada uang sisa setelah membayar cicilan. "Kalau anak-anak mulai sekolah, bisa sedikit dipakai untuk sekolah anak," imbuhnya.

BACA JUGA: Tiba-Tiba Pak Jokowi Datang, Sidak Selama 40 Menit

Suami Iriana itu mengingatkan para nasabah untuk disiplin dalam mengangsur cicilannya. Hal itu menurutnya bisa diantisipasi dengan membiasakan untuk menyisihkan uang setiap harinya agar saat tiba waktu membayar cicilan, duitnya sudah tersedia.

"Jadi insyaallah nanti yang hadir di sini, bisa saja nanti kalau ibunya disiplin dia (anaknya) bisa jadi menteri atau jadi presiden. Ini juga harus punya mimpi dan cita-cita besar. Jadi jangan sampai anak-anak kita ada yang tidak bersekolah. Usaha ini adalah untuk anak-anak kita," jelasnya.

BACA JUGA: Presiden Jokowi: Ini yang Mau Saya Ganggu!

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mewanti-wanti agar nasabah Mekaar jangan menggunakan uang pinjaman untuk membeli hal-hal lain di luar usaha. Boleh saja mereka membeli motor jika dipakai untuk usaha, seperti yang dilakukan oleh Ibu Enu, salah seorang nasabah Mekaar yang berdialog dengan presiden.

"Nah, hati-hati ya dibelikan motor enggak apa-apa, tetapi itu motor untuk bekerja. Untuk dagang, boleh. Namun, kalau motor untuk gagah-gagahan, tidak boleh. Hati-hati jangan sampai dapat pinjaman dipakai untuk uang muka beli motor, nyicil ke Mekaar enggak bisa, nyicil ke dealer enggak bisa, semuanya ditarik," tutur presiden.

Jokowi juga menjelaskan bahwa para nasabah ini nantinya bisa 'naik kelas' dan mendapatkan pinjaman lebih besar melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Catatannya mereka harus disiplin dalam mengansur cicilannya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu turut serta pula Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Staf Khusus Presiden Putri Indahsari Tanjung, dan Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler