MATARAM-Anggota DPRD Kabupeten Lombok Utara (KLU) Raden Nuna Abriadi melaporkan Bank BCA ke Polda NTB. Laporan itu dilayangkan karena uangnya yang tersimpan di rekening bank tersebut tiba-tiba habis.
Kejadiannya bermula ketika kartu ATM-nya tidak bisa keluar dari mesin ATM Bank BCA di SPBU Dasan Cermen, Januari lalu. Saat anggota dewan dari PDIP ini memasukkan kartu ATM, muncul di layar monitor, bahwa layanan ATM ada gangguan. Korban yang hendak mengeluarkan kartu ATM tidak bisa lagi.
Dirinya yang panik, kemudian menghubungi halo BCA sesuai nomor yang tertera di mesin ATM tersebut. Saat menelepon, dia meminta supaya rekeningnya diblokir.
Orang yang berkomunikasi dengan korban kemudian menuntun korban. Orang di balik telepon tersebut meminta nomor PIN ATM korban. Korban yang merasa yakin, langsung menyebutkan nomor pin-nya.
Merasa sudah aman, korban kemudian berangkat menuju kantor BCA di Cakranegara . Setiba di sana, korban yang sudah menyiapkan KTP dan buku rekening untuk membuka blokiran rekening dan membuat kartu ATM baru, kaget setelah melihat hasil print out, dimana rekeningnya sudah kosong.
Korban pun komplain ke pegawai BCA, karena korban menghubungi nomor sesuai dengan yang tercatat di stiker mesin BCA itu. Korban meminta agar pihak BCA ikut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Kabidhumas Polda NTB AKBP Sukarman Husein yang membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan, laporan tersebut ditangani Ditreskrimum Polda NTB. ‘’Kasus masih diselidiki. Kita baru ambil keterangan saksi-saksi saja,’’ katanya singkat. (mis)
Kejadiannya bermula ketika kartu ATM-nya tidak bisa keluar dari mesin ATM Bank BCA di SPBU Dasan Cermen, Januari lalu. Saat anggota dewan dari PDIP ini memasukkan kartu ATM, muncul di layar monitor, bahwa layanan ATM ada gangguan. Korban yang hendak mengeluarkan kartu ATM tidak bisa lagi.
Dirinya yang panik, kemudian menghubungi halo BCA sesuai nomor yang tertera di mesin ATM tersebut. Saat menelepon, dia meminta supaya rekeningnya diblokir.
Orang yang berkomunikasi dengan korban kemudian menuntun korban. Orang di balik telepon tersebut meminta nomor PIN ATM korban. Korban yang merasa yakin, langsung menyebutkan nomor pin-nya.
Merasa sudah aman, korban kemudian berangkat menuju kantor BCA di Cakranegara . Setiba di sana, korban yang sudah menyiapkan KTP dan buku rekening untuk membuka blokiran rekening dan membuat kartu ATM baru, kaget setelah melihat hasil print out, dimana rekeningnya sudah kosong.
Korban pun komplain ke pegawai BCA, karena korban menghubungi nomor sesuai dengan yang tercatat di stiker mesin BCA itu. Korban meminta agar pihak BCA ikut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Kabidhumas Polda NTB AKBP Sukarman Husein yang membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan, laporan tersebut ditangani Ditreskrimum Polda NTB. ‘’Kasus masih diselidiki. Kita baru ambil keterangan saksi-saksi saja,’’ katanya singkat. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Buol Janji Tuntaskan Sengketa Lahan Sawit Milik PT HIP
Redaktur : Tim Redaksi