jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar membuka peluang koalisi dengan partai manapun termasuk partai Nasdem untuk bersama dalam mendorong capres di pilpres 2024.
Namun Partai Golkar tetap pada keputusan hasil munas yang mendorong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.
BACA JUGA: Hadiri HUT ke-57 Golkar, Gubernur Anies Kemudian Berpantun
"Kalau koalisi itu istilahnya bukan bisik-bisik, tapi keniscayaan dalam sistem pemilu sekarang. Partai apapun nanti pasti ada titik temu, yang pasti Golkar sampai saat ini taat hasil Munas, Airlangga capres," ujar Firman Soebagyo, Ketua DPP Partai Golkar, Minggu (7/11).
Firman menjelaskan koalisi-koalisi yang digadang oleh para parpol itu sesuatu yang lazim. Golkar pun akan melakukan hal yang sama.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Lulusan Golkar Institute Harus Ambil Peran Strategis
Terkait jadi atau tidak berkoalisi dengan Nasdem, hal itu tergantung dinamika politik yang ada.
Namun dia memastikan selama hasil Munas Golkar tidak mengalami perubahan, maka pencapresan Airlangga Hartarto adalah perjuangan seluruh kader partai.
BACA JUGA: Golkar Siap Koalisi dengan PDIP di Pilpres, Asalkan
Firman juga memberi pandangan terkait dengan adanya konvensi dalam menghasilkan capres 2024.
"Golkar juga dulu melakukan konvensi, tetap kalah juga sama SBY. Karena konvensi yang menentukan elit partai, bukan masyarakat," ujarnya.
Firman menegaskan penentuan capres oleh pimpinan partai melalui konvensi tidak merepresentasikan rakyat.
Bahkan Ia mencontohkan banyaknya ketua partai yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR, tidak dipilih rakyat.
"Artinya kan yang dipilih oleh ketua partai belum tentu representasi dari rakyat.Kira kira seperti itu," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut Firman dalam koalisi ada aturan-aturan yang perlu dibuat dan disepakati.
Firman menegaskan kembali hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan Nasdem terkait koalisi dan konvensi yang akan digelar Nasdem.
"Sampai sekarang kita belum ada pembicaraan. Itu kan tingkat tinggi partai, antar ketum. Kita pokoknya ikut komando ketum," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Parta NasDem Surya Paloh mengatakan dirinya akan membahas koalisi dengan Partai Golkar secara pertemanan.
"Golkar mau (konsolidasi) nggak? Kan belum tentu, nanti kita lihat, kita coba bisik-bisik dulu ya. Kita duduk mungkin, secara pertemanan ya," kata Surya Paloh kepada wartawan di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/10).
Menurutnya, pembahasan tersebut tak bisa dilakukan langsung secara formal. Ini disebabkan harus terdapat kesepakatan di awal di antara kedua belah pihak. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil