jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Penghubung Antar Lembaga Politik DPP Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan pihaknya tidak menutup pintu untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilpres 2024 mendatang.
Meski diakuinya, perlu ada pembicaraan serius mengenai calon presiden mengingat kedua partai ingin mengusung kader terbaiknya.
BACA JUGA: Lagi, KPK Tetapkan Kepala Daerah Kader Golkar Jadi Tersangka
“Bukan karena partai besar, kemudian harus jadi presiden, bukan karena partai nomer dua, harus terus wakil, bukan begitu," ujar Firman kepada wartawan, Kamis (28/10).
Firman menjelaskan koalisi untuk pencalonan presiden merupakan keniscayaan dalam sistem multipartai.
BACA JUGA: Golkar Targetkan 20 Persen Suara Pemilu 2024, Mustahil atau Mungkin?
Karena itu, berbagai kemungkinan-kemungkinan di dalam politik termasuk berkoalisi dengan PDI-P bisa saja terjadi.
Yang jelas, tegas dia, jumlah kursi DPR tidak bisa jadi dasar dalam menentukan partai mana yang kadernya bakal diusung sebagai capres.
BACA JUGA: Bendera Golkar Bertebaran di Surabaya, Arif Fathoni: Kami Minta Maaf
Menurut Firman penentuan capres dan cawapres harus dilihat dari tingkat keterpilihan, popularitas dan elektabilitas.
"Kalau tidak ada titik temu. Ketika sudah begitu dia harus cari alternatif lain, bisa saja terjadi (koalisi dengan partai lain)," ujarnya.
Saat ditanya kemungkinan para petinggi Golkar menemui Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk bahas koalisi, Firman menyerahkan hal itu sepenuhnya pada Airlangga Hartarto sebagai pemimpin tertinggi.
Firman mengatakan fokus partainya saat ini adalah konsolidasi internal partai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
"Untuk mendorong agar pak ketua umum ini tentunya harapan kami terus meningkat yang namanya popularitas dan elektabilitasnya. Namun kalau kembali untuk mengadakan pertemuan (dengan Megawati) adalah keputusan ketua umum," ujarnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil