jpnn.com - JAKARTA – Jelang Pemilu 2014, sesama partai politik (parpol) semakin gencar melakukan komunikasi. Aktivitas ini ditengarai sebagai penjajakan untuk membentuk koalisi.
Salah satu contohnya pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) pada Kamis (21/11) lalu. Pertemuan kedua pimpinan parpol itu berlangsung di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Kejagung Cegah Rekan Dokter Ayu ke Luar Negeri
Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella mengakui adanya pertemuan tersebut. Menurutnya, peluang untuk terciptanya koalisi NasDem-PDIP pasca pemilu memang sangat terbuka.
"Secara ideologi ada kemiripan antara NasDem dan PDIP, karena sama-sama sebagai partai nasionalis," tegas Rio kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/11).
BACA JUGA: Soal Keturunan, Judika-Duma Pasrah
Apalagi, lanjutnya, Paloh dan Mega juga memiliki kedekatan secara personal. Hal ini dapat memudahkan kedua pimpinan parpol untuk menciptakan hubungan yang bersifat 'mutual trust'.
Meski demikian Rio tidak mau terburu-buru bicara banyak soal koalisi antara NasDem dan PDIP. "Hal itu selanjutnya akan jelas setelah pileg selesai," tandasnya.
BACA JUGA: Diperiksa KPK, Sutan Bantah Minta Uang Lebaran
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto berpendapat bahwa saat ini para parpol tengah memetakan berbagai kombinasi pasangan capres dan cawapres yang memungkinkan. Skema koalisi ini kemudian diujicobakan lewat opini media maupun lewat komunikasi tatap muka antarelite.
"Paloh dan NasDem tentu sedang melakukan pemetaan kekuatan dirinya sekaligus menjaga peluang kerjasama dengan partai lain," imbuhnya.
Gun Gun memandang kombinasi antara Paloh dan Mega secara psikopolitis tak memilik hambatan. Perpaduan keduanya dalam 'perahu' yang sama sangat memungkinkan.
Tapi menurutnya, terlalu prematur jika pertemuan kedua tokoh itu disimpulkan sebagai sinyal tuntasnya pendekatan dalam bingkai koalisi.
Masih menurut Gun Gun, koalisi dengan PDIP memang sangat menguntungkan NasDem. Karenanya NasDem perlu secara serius menjajaki kemungkinan tersebut. Apalagi Nasdem diprediksi termasuk partai besar pada pemilu 2014.
"NasDem butuh melakukan inisiasi-inisiasi kerja lobi, persuasi, dan membangun kesepahaman dengan pihak-pihak yang berpotensi menjadi kekuatan arus utama di pemilu mendatang termasuk PDI-P," ujarnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Surat Tuntutan Luthfi Setebal 1.095 Halaman
Redaktur : Tim Redaksi