jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai NasDem menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pertama dalam proses perumusan Garis Besar Haluan Partai (GBHP) baru-baru ini. FGD ini dalam upaya menyatukan visi dan misi seluruh kader untuk mencapai tujuan ideologis.
"Nantinya GBHP ini akan berisi panduan untuk seluruh tingkatan kader, agar memahami dan mengerti roh Partai NasDem. Karena ini merupakan langkah dan upaya partai untuk menyamakan visi dan misi untuk mewujudkan tujuan partai," jelas Koordinator GBHP, Martin Manurung dalam keterangan persnya, Sabtu (28/9).
BACA JUGA: Anak Buah Surya Paloh Minta Media Asing Tak Rusak Citra Indonesia dengan Berita Papua
Martin mengatakan, GBHP harus dirumuskan dan diciptakan sebagai karakteristik Partai NasDem. Dengan bermodalkan persamaan pemikiran menjadi bekal memimpin partai.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah berpesan setiap kader disiapkan untuk bisa memimpin, karena, regenerasi ketua umum suatu saat akan pindah ke kader-kader yang potensial.
BACA JUGA: NasDem Optimistis Menang di 135 Pilkada
"Kita harus siap jika Pak Surya tidak lagi memimpin," ungkap anggota DPR RI terpilih tersebut.
Sementara itu, Tim Kerja GBHP Saan Mustopa berharap untuk perumusan GBHP ini menjadi tataran operasional untuk masa ke masa, yang bertahan terhadap tantangan zaman.
BACA JUGA: NasDem Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2020
"Untuk menjawab itu semua, maka perlu dirumuskan ideologi partai yang kuat, dan memiliki ciri khas agar menciptakan partai yang berbeda dengan partai lainnya, karena identitas partai politik di Indonesia sudah sangat kabur," ujar mantan aktivis HMI itu.
Pembicara di luar partai seperti Prof Anhar Gonggong mengatakan, ideologi partai saat ini hanya sebatas tulisan tetapi minim penerapannya yang sesuai dengan arah awal negara Indonesia.
"Ada kesalahan pikir. Selama 74 tahun pemerintah belum mampu merumuskan falsafah masyarakat adil makmur. Dengan adanya ini, semoga NasDem mampu menyelesaikan hingga menerapkan tujuan falsafah tersebut," harap ahli sejarah tersebut saat memberikan pandangannya.
Narasumber lainnya, Donny Gahral Adian, pakar filsafat mengatakan ideologi sangatlah penting, terlebih pada partai politik.
"Pancasila sebagai dasar negara, dan setiap partai harus merumuskan ideologinya sendiri dengan aturan main melalui lintasan atau rambunya Pancasila agar tetap menjaga demokrasi. Hal inilah yang mengartikan Pacasila sebagai platform bangsa, supaya tetap menjaga demokrasi dan persatuan Indonesia," imbau Donny.
Dalam politik terlebih negara demokratis, kata Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, partai yang bagus turut menciptakan politik partisipasi.
"Model demokrasi partai jangan hanya mengambil suara dan menjadi pemilih hanya sebatas pengambil suara. Melainkan harus menjadi politik partisipasi dengan masyarakat dan pandangan partai yang sesuai dan konsisten," tutur dosen Pascasarjana Universitas Paramadina itu.
Pada kesempatan yang sama Zulfan Lindan, Ketua Kerja GBHP, menjelaskan arah FGD ke depannya adalah untuk memperluas pandangan.
"Inilah upaya agar Partai NasDem dapat menempatkan ideologi yang menjadi dasar partai yang sesuai dengan landasan negara Pancasila," katanya
Zulfan menambahkan Restorasi Partai NasDem telah memberikan gambaran bahwa partai akan membawa perubahan dan mencerahkan dengan salah satu jargon politik tanpa mahar.
Diskusi itu akan kembali digelar selama tiga kali dengan tema yang berbeda. Politik, hukum, pertahanan, dan kemanan; ekonomi dan pembangunan; serta sosial dan budaya. Nantinya hasil perumusan GBHP tersebut akan di bawa ke Kongres II Partai NasDem bulan November.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia