JAKARTA - Rencana Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk memberikan kucuran dana kepada para calon anggota legislatif (caleg)-nya tampaknya tidak main-main. Sekjen Partai Nasdem Ahmad Rofiq mengatakan, partainya menyiapkan anggaran senilai Rp 3 triliun untuk membiayai sekitar 300 caleg yang memiliki potensi besar terpilih di Pemilu 2014.
"Asumsinya, satu caleg akan mendapatkan dana berkisar Rp 5 sampai 10 miliar," kata Rofiq dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Minggu (24/6).
Menurut Rofiq, Nasdem ingin meraih target 176 kursi di DPR pada Pemilu 2014. Dengan target itu, Nasdem setidaknya harus mempersiapkan sekitar 300 caleg yang memiliki kualifikasi kuat. "Caleg itu harus memiliki massa yang kuat, daya terima publik yang kuat. Sehingga dari 300 caleg setidaknya kami akan mencapai 50 persen," ujarnya.
Upaya penjaringan caleg, kata Rofiq, dilakukan dengan menggelar survei elektabilitas tokoh di setiap daerah pemilihan (dapil). Sangat mungkin, ungkap dia, Nasdem lebih memilih caleg yang punya popularitas di tingkat daerah.
Untuk mendapatkan dana kampanye Rp 5"10 miliar itu, lanjut Rofiq, caleg harus memenuhi pertimbangan elektabilitas survei tersebut. Nanti setiap caleg tidak menerima uang tunai. Namun, dana dikonversikan dalam bentuk alat-alat kampanye yang dikoordinasikan melalui manajer kampanye.
Sementara untuk manajer kampanyenya, papar dia, disewa secara profesional, tapi tidak terikat dengan parpol. "Manajer kampanye hanya menjalankan fungsi teknis. Seluruh kebijakan didasarkan pada parpol," terangnya.
Dari mana Partai Nasdem mendapatkan anggaran Rp 3 triliun? Dijelaskan Rofiq, panggung politik Indonesia saat ini dikuasai para saudagar. Karena itu, politik saudagar tersebut harus dilawan dengan saudagar lainnya. Ketua Umum Ormas Nasdem Surya Paloh dan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Harry Tanoesoedibjo disebutnya sebagai sumber keuangan Partai Nasdem untuk membiayai caleg. (bay/c9/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Fakta, Jokowi Tak Merasa Serang Foke
Redaktur : Tim Redaksi