JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ferry Mursydan Baldan menyatakan bahwa partainya tidak mengenal dikotomi tua dan muda. Menurutnya, semua lapisan masyarakat dari berbagai usia dapat berkontribusi melalui NasDem.
"Yang menyatukan kita adalah visi. Anggota muda semua tidak menjamin partainya akan lebih baik," ujar Ferry di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (30/1).
Karena itu, lanjutnya, Partai NasDem tidak ragu menerima para politisi senior seperti Enggartiasto Lukita dan Malkan Amin. Kedua nama ini sudah berkiprah cukup lama di Partai Golkar. Bahkan Malkan Amin pernah menjadi anggota DPR RI selama 3 periode.
Karenanya Ferry mengaku heran dengan munculnya anggapan bahwa Partai NasDem didirikan sebagai partai kaum muda. Menurutnya, pendapat itu dihembuskan oleh orang-orang yang hendak memecah belah partai pendatang baru ini.
"Memang semangatnya mencari konflik. Nanti lama-lama jadi laki-perempuan, rambut hitam-rambut putih. Hal-hal yang diberikan tuhan (umur) saja dijadikan konflik apa lagi yang lain," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Harry Tanoesoedibjo mengaku kecewa dengan banyaknya kader muda yang digeser dari kepengurusan partai. Hal ini menjadi salah satu alasan dirinya hengkang dari partai yang kini dipimpin Surya Paloh itu.
"Selama ini kader Partai NasDem banyak kalangan muda, 70 persen pengurus juga kader muda dan saya ingin terus seperti itu. Namun Pak Surya ingin ada perubahan dan beliau ingin jadi ketua umum," kata Harry dalam jumpa pers di HT Foundation Jalan Diponegoro Nomor 29, Jakarta Pusat, Senin (21/1).(dil/jpnn)
"Yang menyatukan kita adalah visi. Anggota muda semua tidak menjamin partainya akan lebih baik," ujar Ferry di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (30/1).
Karena itu, lanjutnya, Partai NasDem tidak ragu menerima para politisi senior seperti Enggartiasto Lukita dan Malkan Amin. Kedua nama ini sudah berkiprah cukup lama di Partai Golkar. Bahkan Malkan Amin pernah menjadi anggota DPR RI selama 3 periode.
Karenanya Ferry mengaku heran dengan munculnya anggapan bahwa Partai NasDem didirikan sebagai partai kaum muda. Menurutnya, pendapat itu dihembuskan oleh orang-orang yang hendak memecah belah partai pendatang baru ini.
"Memang semangatnya mencari konflik. Nanti lama-lama jadi laki-perempuan, rambut hitam-rambut putih. Hal-hal yang diberikan tuhan (umur) saja dijadikan konflik apa lagi yang lain," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Harry Tanoesoedibjo mengaku kecewa dengan banyaknya kader muda yang digeser dari kepengurusan partai. Hal ini menjadi salah satu alasan dirinya hengkang dari partai yang kini dipimpin Surya Paloh itu.
"Selama ini kader Partai NasDem banyak kalangan muda, 70 persen pengurus juga kader muda dan saya ingin terus seperti itu. Namun Pak Surya ingin ada perubahan dan beliau ingin jadi ketua umum," kata Harry dalam jumpa pers di HT Foundation Jalan Diponegoro Nomor 29, Jakarta Pusat, Senin (21/1).(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Tak Bisa Larang Kampanye di Media Sosial
Redaktur : Tim Redaksi