Nasib 3 WNI Korban Penculikan Masih Misterius

Rabu, 08 Maret 2017 – 02:53 WIB
TAK JELAS: Nasib tiga WNI yang menjadi penculikan kelompok bersenjata diperairan Sulu Filipina Selatan, Kamis (19/1) lalu hingga kini belum ada kejelasan. Tampak istri korban yang telah dipulangkan Satgas PWNI Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. FOTO: RADAR NUNUKAN/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Satuan Tugas Perlindungan Warga Negara Indonesia (Satgas PWNI) Kota Kinabalu terus mendesak majikan yang mempekerjakan tiga WNI yang diculik kelompok bersenjata.

Sebab, hingga kini, nasib tiga korban penculikan di perairan Sulu, Filipina Selatan, Kamis (19/1) lalu belum diketahui.

BACA JUGA: Stafsus Jokowi Apresiasi Kinerja Aparat Kemanan Sabah

Salah satu sumber tepercaya mengatakan, majikan harus bertanggung jawab terhadap kejadian yang menimpa tiga WNI itu.

Sebab, tiga nelayan itu melakukan aktivitas hingga perairan Filipina didukung sang majikan dengan memberikan fasilitas.

“Masih terus diupayakan tanggung jawab majikan. Karena, majikan yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian ini,” ungkapnya kepada Radar Nunukan, Senin (6/3).

Pihaknya juga meminta pemerintah Malaysia lebih aktif lagi untuk mengetahui keberadaan tiga WNI tersebut.

Sebab, majikan membenarkan nelayan agar dapat mencari ikan sampai ke perairan Filipina.

Dia menilai, jika ingin mencari ikan hingga perairan Filipina, kapal nelayan harus mendapatkan pengawalan dari pihak keamanan Malaysia.

“Pemerintah Malaysia sudah menunjukkan tanggung jawab. Sebab, kejadian terkait dekat dengan wilayah perairan Malaysia,” jelasnya.

Saat ini, dia telah memulangkan Indawati bersama anaknya yang merupakan istri Subandi (korban) dari Sandakan menuju kampung halamannya di Desa Tokambang, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulewesi Selatan.

 “Akhir Februari lalu kami pulangkan. Karena, permintaannya agar bisa dipulangkan. Dengan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk WNI,” ungkapnya.

Sebelumnya, kapal nelayan Malaysia dengan nomor BN 838 terdaftar di Sandakan. Jumlah korban yang berada di kapal tersebut sebanyak sembilan orang.

Tiga di antaranya merupakan WNI yang bekerja di kapal tersebut sebagai nelayan.

Korban diketahui bernama Sudarling, beralamat di Pulobumbe, Sulsel dengan nomor paspor A4034382 dengan alamat Desa Tanamalala, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Korban lainnya adalah Subandu Bin Sattu nomor paspor AS515571 yang beralamat Tokambang RT.001/RW.001 Desa Tanah Lemo, Kecamatam Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba Sulsel.

Satu korban lainnya adalah Hamdan Bin Salim, asal Selayar, Sulsel nomor paspor AR413790. (akz/eza)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler