Stafsus Jokowi Apresiasi Kinerja Aparat Kemanan Sabah

Rabu, 18 Januari 2017 – 23:12 WIB
Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono bersama Dubes Malaysia untuk Indonesia Dato Seri Zahrain M Hasim dan Komandan ESSCOM Dato Wan Abdul Bari. Foto: Ist

jpnn.com - jpnn.com - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengapresiasi Eastern Sabah Security Command (ESSCOM‎) yang telah menjaga keamanan di negara bagian Malaysia tersebut.

Pasalnya, kehadiran mereka juga berdampak positif bagi warga negara Indonesia yang beraktivitas di wilayah perairan sekitar Sabah.

BACA JUGA: Stafsus Jokowi Kunjungi Sekolah Indonesia di Sabah

"Saya berharap‎, ESSCOM terus memberi kontribusi dalam memberikan rasa aman bagi nelayan yang mencari nafkah di laut di sekitar Sabah, termasuk di dalamnya sekitar 8,000 nelayan dan pekerja kapal asal Indonesia," ungkap Diaz‎ dalam pertemuannya dengan Dubes Malaysia untuk Indonesia Dato Seri Zahrain M Hasim dan Komandan ESSCOM Dato Wan Abdul Bari di Lahad Datu, Malaysia. ‎‎

‎Diaz menyatakan, terdapat miskonsepsi dalam hal keamanan dan penculikan WNI di sekitar Sabah yang bisa berimplikasi terhadap hubungan bilateral Indonesia-Malaysia.

BACA JUGA: Kader PKPI Siap Jadi Penjaga NKRI dan Pancasila

Contohnya, dalam persoalan jam malam atau curfew di sekitar Pantai Timur Sabah. Beberapa pemilik kapal mengira bahwa daerah yang terkena jam malam untuk mencari ikan adalah sebatas 0 sampai 5 mil laut dari garis pantai.

Sedangkan pihak lain menganggap bahwa jam malam tersebut berlaku dari jarak 0 sampai 3 mil laut dari garis pantai. Padahal, ternyata jam malam hanya berlaku untuk daerah di atas 3 mil laut dari garis pantai.

Inilah perlunya komunikasi intensif oleh para pemangku kepentingan, yang diharapkan akan memaksimalkan perlindungan terhadap para nelayan dari Indonesia.

BACA JUGA: Oalah! Setiap Calon TKI Ilegal Ini Dipungut Rp 4 Juta

"Kami ingin Malaysia terus bekerja sama dengan pihak Indonesia, misalnya dengan tukar menukar informasi hal yang berhubungan dengan kasus penculikan, terutama yang menjadikan WNI sebagai korban," harap Diaz.‎

Lewat hubungan baik antara kedua negara yang sudah terjalin sejak lama, Diaz yakin komunikasi yang efektif antar kedua belah pihak tersebut akan terbangun.

"Kerjasama dan kinerja baik ESSCOM saat ini bisa diteruskan sehingga semakin menekan penculikan nelayan di daerah tersebut," tandasnya.‎

Diaz mengunjungi ESSCOM untuk memenuhi undangan dari Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri Zahrain M Hashim dalam rangka melihat secara langsung kesiapan pihak Malaysia dalam masalah penculikan di daerah perairan Sabah.

Dalam kunjungannya, Diaz didampingi oleh Atase Pertahanan RI untuk Malaysia, Kolonel Iwan Bambang, dan para staf dari perwakilan RI di Malaysia.

ESSCOM adalah satuan komando yang membawahi beberapa kesatuan dan angkatan, seperti tentara, polisi dan penjaga pantai Diraja Malaysia.

ESSCOM didirikan pada tahun 2013 setelah adanya serangan dari pihak yang mengaku sebagai keturunan pihak Kesultanan Sulu dan memiliki klaim terhadap Sabah.‎ (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gagalkan Pengiriman 195 TKI Ilegal ke Malaysia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler