Nasib 700 WNI Sedang Dibahas Indonesia-Filipina

Sabtu, 10 September 2016 – 10:38 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas Filipina terkait pemulangan sekitar 700 warga negara Indonesia di Jeddah. Para WNI tersebut saat ini sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi dengan menggunakan paspor Filipina.

"Angka 700 ini perkiraan sementara karena kita belum bisa memastikan apakah angkanya 700 atau kurang dari 700. Tapi begitu menerima informasi maka kami langsung melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina untuk bekerja sama dengan mereka," ujar Retno di Kompleks Istana Negara Jakarta.

BACA JUGA: Ini Alasan Kapolri Pilih Syafruddin Jadi Pendamping

Retno menyatakan telah menyampaikan masalah ini kepada Menteri Luar Negeri Filipina di sela-sela pertemuan KTT ASEAN di Laos. Selain itu, Presiden Joko Widodo sudah membahas masalah itu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. 

"Intinya, Pemerintah Filipina akan membantu sepenuhnya pemulangan dari WNI yang juga korban dari sindikat haji ini. Pertanyaannya, bagaimana cara memulangkan mereka. Apakah dipulangkan langsung dari Jeddah tapi dari segi teknis akan rumit sekali," imbuhnya.

BACA JUGA: Tito: Semoga Kita Didukung Bapak Budi Gunawan

Selain itu, pemerintah Indonesia dan Filipina akan menjajaki alternatif lain untuk pemulangan 700 WNI. Salah satunya adalah melalui Manila.

Saat ini Kemenlu telah kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti intelijen, imigrasi dan Kementerian Luar Negeri Filipina untuk kemudahan pemulangan sekitar 700 WNI tersebut. 

BACA JUGA: Wakapolri Komjen Syafruddin, Mantan Ajudan JK yang Dua Kali Jadi Pengganti BG

Selain itu, Retno menyampaikan pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pembebasan terhadap sembilan sandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. K

edua negara terus melakukan komunikasi rutin mengenai masalah perdamaian karena ada salah satu pejabat yang ditunjuk mengurus masalah perdamaian termasuk monitoring terhadap sandera yang ada.

"Sembilan WNI dalam kondisi sehat dan ada komitmen kuat dari Presiden Duterte untuk membebaskan sembilan sandera tersebut," tegasnya.

Retno juga menyampaikan dalam pertemuan bilateral kedua negara tersebut sepakat menjaga keamanan Laut Sulu. Retno menambahkan, kedua Presiden memiliki komitmen yang tinggi untuk mendorong implementasi dari kerjasama trilateral yang sebelumnya sudah dilakukan secara penuh dan efektif.

"Keduanya juga punya komitmen yang tinggi untuk melakukan kerjasama dan melakukan hal-hal yang dipandang perlu untuk menjaga keamanan di perairan Sulu. Dari tingkat Presiden sudah tidak ada tingkat yang lebih tinggi dari ini. Semoga akan mempercepat upaya menjaga keamanan Laut Sulu," pungkas Retno. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Jenderal Bintang Empat di Pelantikan Wakapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler