jpnn.com, JAKARTA - Wabah virus corona membuat nasib Formula E kebanggaan Gubernur Anies Baswedan menjadi tidak jelas. Padahal, Pemprov DKI sudah menggelontorkan uang yang tidak sedikit untuk commitment fee ajang tersebut.
Sejauh ini Pemprov DKI telah menyetorkan GBP 31 juta (sekitar Rp 554 miliar) kepada pemegang lisensi pemegang lisensi balap mobil listrik itu.
BACA JUGA: Anies Baswedan Diminta Ikuti Usulan PSI soal Commitment Fee Formula E
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus mengatakan, uang panjar yang nilainya luar biasa tersebut adalah untuk musim balapan 2020 dan 2021.
Commitment fee untuk musim balapan 2020, yang sedianya digelar pada 6 Juni 2020 tetapi terkendala wabah corona, telah dibayarkan tahun lalu sebesar GBP 20 juta.
BACA JUGA: Beda dengan PSI, PKS Pilih Hormati Perjanjian Commitment Fee Formula E
"Sementara untuk musim balap 2021, termin pertamanya sudah dibayarkan 26 Februari 2020 sebesar GBP 11 juta melalui mekanisme APBD. Sementara pembayaran termin kedua pada 2020 ini belum terlaksana karena masuk dalam efisiensi," kata Firdaus.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo Muhammad Taufiqurachman menambahkan, duit yang disetor untuk Formula E 2020 tidak akan hangus meski pelaksanaannya ditunda hingga 2021 mendatang.
BACA JUGA: Demi Rakyat, PSI Desak Anies Baswedan Tarik Rp 560 Miliar Commitment Fee Formula E
"Jadi uang commitment fee tidak hilang karena season (musim balap) 2020 dialihkan ke 2021 kemudian saat ini dalam proses amandemen kontrak perjanjian," kata Taufiqurachman. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil