Nasib Gelandangan dan Pemulung Setelah Ditemui Bu Mensos Risma

Selasa, 05 Januari 2021 – 20:45 WIB
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menyapa Pak Mulyana, seorang pemulung asal Subang di Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya diajak ke BRSEGP Pangudi Luhur Bekasi, Selasa (5/1). Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini aliad Bu Risma meminta penanganan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tidak hanya atas dasar belas kasihan, melainkan mendorong kemandirian untuk jangka panjang.

Sejak hari pertama bertugas sebagai mensos, Tri Rismaharini alias Bu Risma langsung "tancap gas" menyapa PPKS di bilangan kantor Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. 

BACA JUGA: Anggaran Bansos yang Dikucurkan Jokowi Berkurang, Hidayat Ingatkan Tri Rismaharini

Mensos Risma dengan sigap berjalan kaki dan menyusuri lorong-lorong gang sempit hingga kolong jembatan menyapa PPKS, seperti pemulung, penjual tisu dan masker, gelandangan dan pengemis, serta anak-anak penyandang disabilitas. 

Kali ini, dua PPKS telah dirujuk ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat (Jabar).

BACA JUGA: Kabar Baik dari Tri Rismaharini, Tiga Bansos Salur Serentak se-Indonesia Awal 2021

Mereka di sini mendapatkan berbagai penanganan, termasuk peningkatan dan penguatan keterampilan serta motivasi agar bisa meningkatkan kesejahteraan di masa depan. 

Mensos Risma, Selasa (5/1) pagi tadi, juga kembali menemui PPKS.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Meminta Jajarannya Jangan Sunat Bansos

Pertama, Ibu Asmani, penjual jas hujan dan masker di fly over Mampang, Jakarta Selatan.

Kedua, Pak Mulyana, pemulung asal Subang, Jabar.

Pria yang mengaku sudah tinggal di Jakarta selama lima tahun, itu ditemui Mensos Risma di Jalan Saharjo, Jakarta.

Seperti biasanya, Bu Risma dengan tutur kata yang harus dan diselingi bahasa Jawa, meminta kesediaan mereka untuk mendapatkan pelayanan sosial. “Mari bu, ikut saya ya. Biar ibu ga kehujanan, ya. Nanti saya jemput ya,” ungkap Bu Risma. 

Kata-kata Bu Risma, itu seperti merasuk halus ke dalam kalbu mereka. Ibu Asmani dan Pak Mulyana, maupun PPKS yang ditemui di tempat-tempat lainnya, kebanyakan bersikap kooperatif atas ajakan Bu Risma.

Ibu Asmani dan Pak Mulyana, pun bersedia diberikan asesmen awal di BRSEGP Pangudi Luhur,  Bekasi, Jabar.

Termasuk mendapatkan pengecekan kesehatan sesuai protokol Covid-19, rapid test antibodi. 

Tahap selanjutnya mereka akan mendapat penanganan sementara sebelum kembali ke tengah masyarakat dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.

Selama di Balai, Pak Mulyana cukup kooperatif dan menunjukkan semangat untuk belajar keterampilan yang diberikan instruktur, seperti cara-cara untuk pembuatan pupuk kompos.

Selain itu, Pak Mulyana diarahkan untuk mengasah keterampilan yang tersedia seperti beternak ikan lele, potong rambut ataupun montir mobil. 

Sementara, Ibu Asmani masih perlu motivasi dan adaptasi untuk tinggal dan belajar keterampilan di balai.

Di Balai, ia bisa belajar untuk membuat masker dari bahan kain yang bisa dijual guna meningkatkan pendapatan. 

Namun, itulah, tidak semua orang sama kecepatannya dalam menyesuaikan diri. Yang jelas dengan berbagai layanan sosial, Kemensos hadir untuk meningkatkan dan mengambangkan keberfungsian sosial PPKS. (rls/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Blusukan Pertama Risma, Sapa Penyandang Disabilitas, Bawa Sambal Goreng


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler