Nasib Inalum Belum Jelas

Rabu, 25 September 2013 – 21:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan, proses perundiangan untuk pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) hingga saat ini belum kelar.

Padahal kontrak kerjasama dengan Nippon Asahan Alumunium (NAA) akan berakhir pada 31 Oktober 2013.

BACA JUGA: KAI Tambah 50 Lokomotif Barang Ke Luar Pulau Jawa

"Sudah berkali-kali dirundingkan, tapi belum ada kesimpulan," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/9).

Bekas Dirut PLN ini juga tak mau ambil pusing bila nanti Inalum tidak jatuh ke tangan BUMN. Hal itu ia serahkan pada pemerintah. "Kita ikut saja, mau di bawah BUMN boleh, di bawah Menkeu boleh," tegas Ketua FOBI ini.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Ngotot Entas BUMN Belum Dream Team

Pernyataan Dahlan ini senada dengan Menteri Perindustrian MS.Hidayat. Dia mengakui hingga saat ini perundingan antara pemerintah Indonesia dengan konsorsium Jepang terkait besaran nilai buku PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), belum juga mencapai titik temu.

“Sampai saat ini kita masih melakukan perundingan harga,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/9).

BACA JUGA: Tak Memuaskan, Dahlan Iskan Copot Dirut Pelindo IV

Menghadapi kondisi ini, tim perunding Indonesia menurut Hidayat, bahkan telah melibatkan tim dari Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP).

Pelibatan dilakukan dengan harapan BPKP dapat menjelaskan dasar alasan patokan harga nilai buku yang dikemukakan pemerintah Indonesia kepada juru runding konsorsium perusahaan Jepang (NAA) yang menguasai 58,87 persen saham Inalum.

“Tim BPKP sudah terlibat bertemu dengan tim Lawyer dari NAA dan sudah 10 hari ini mereka bekerja. Kami mengharapkan ada penyesuaian harga, sehingga kita bisa putuskan dengan sempurna,” tutupnya. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Launching BUMN Bersih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler