Nasib Pedagang Batik Pekalongan setelah Ada Tol Pemalang-Batang

Sabtu, 01 Juli 2017 – 00:05 WIB
Ditutupnya jalan tol fungsional untuk sementara sejak H+1, memberikan keberkahan bagi pedagang di IBC dan Pasar Grosir Setono. Karena dipadati pengunjung yang bebelanja. Foto: M. AINUL ATHO'/RADAR PEKALONGAN

jpnn.com - Para pedagang batik di Pekalongan, Jateng, sempat mengeluhkan sepinya pembeli saat arus mudik H-7 hingga H-1 lalu.

Alhamdulillah, kondisi Internasional Batik Center (IBC) Pekalongan dan Pasar Grosir Setono tampak kembali ramai saat arus balik mulai H+1.

BACA JUGA: Tol Fungsional Tuntas sebelum Musim Mudik 2018

Dari pantauan Kamis (29/6), terlihat jejeran mobil pemudik di tempat parkir di IBC dan Grosir Setono yang mulai penuh.

Mobil-mobil tersebut sebagian besar berasal dari luar kota yang akan kembali dalam arus balik.

BACA JUGA: Arus Mudik: Tol Pemalang – Batang Padat Lancar tapi Berdebu

Begitu pula dengan pengunjung yang terlihat mulai banyak mengunjungi kios-kios batik untuk berbelanja.

"Alhamdulillah, banyak pengunjung yang borong batik di IBC," ucap Linda Ambati, karyawan Batik Lana di IBC, seperti diberitakan Radar Pekalongan (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Polisi Siap Pandu Pemudik Lewat Tol Fungsional Malam Hari

Ditempat terpisah di Pasar Grosir Setono, meski sudah tampak ramai, namun jumlah pengunjung dikatakan masih lebih rendah dari pada musim mudik tahun sebelumnya.

Ramainya Pasar Grosir Setono, juga diperkirakan terjadi hanya karena ditutupnya tol fungsional untuk sementara sejak H+1.

Keberadaan tol fungsional Pemalang-Batang, memang dituding berdampak besar pada kondisi Pasar Grosir Setono.

"Memang sudah mulai ramai. Tapi kalau dilihat kondisinya ini masih jauh dari pada tahun kemarin. Ini juga mungkin hanya karena tol fungsional ditutup sementara kemarin, jadi banyak yang kembali lewat Jalur Pantura. Tapi jika dilihat memang jumlahnya jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Staf Pengelola Pasar Grosir Setono, Bambang.

Merosotnya jumlah pengunjung, sambung Bambang, mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Ia menerangkan, jika melihat tahun sebelumnya pada waktu yang sama kondisi Pasar Grosir Setono sudah penuh.

"Sudah ramai memang tapi masih lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Perbedaannya bisa mencapai 50 hingga 60 persen," tambahnya.

Ia mengungkapkan, pada tahun lalu sejak H-7 hingga H+7 Pasar Grosir Setono selalu penuh pengunjung.

Kondisi berbeda terjadi tahun ini, hingga H-3 sebelum Idul Fitri lalu jumlah pengunjung belum terjadi lonjakan dan cenderung sepi.

Baru pada arus balik jumlah pengunjung terlihat meningkat. "Kalau tahun sebelumnya, sejak H-7 sampai H+7 disini selalu full," ungkapnya.

Mengenai solusi yang diharapkan, Bambang menyatakan masih akan merapatkannya dengan seluruh pengurus pasca Idul Fitri mendatang.

"Saat ini pengurus dan pengelola masih mencari gambarannya seperti apa untuk nanti mencari solusi agar setidaknya pengunjung disini bisa kembali. Nanti coba akan dibicarakan terlebih dahulu," tutur Bambang.

Terkait rencana pembangunan jalur interchange dengan pintu keluar tepat di depan Pasar Grosir Setono, Bambang menyatakan, rencana tersebut dapat memberi sedikit solusi meskipun tidak menjadi jalan keluar untuk seluruh masalah.

"Bisa sedikit mengurangi. Tapi memang harus ada promosi yang lebih lagi keluar agar pengunjung mampir kesini dan Pasar Grosir Setono menjadi tujuan," ucap dia.

Sementara itu, Rifan, salah satu pengunjung asal Bogor mengatakan bahwa ia dan keluarga sengaja mampir ke Pasar Grosir Setono untuk berbelanja batik.

Selain untuk keperluan sendiri, ada beberapa kolega yang juga memesan beberapa produk batik. "Memang sengaja mampir," katanya.

Ia mengaku memilih Jalur Pantura untuk arus balik karena tujuan tersebut. "Tidak tahu juga tol ditutup. Tapi memang sengaja lewat Pantura saja sekalian belanja batik," tandasnya.(nul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arus Mudik: Jakarta sampai Batang Hanya 5 Jam


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler