JAKARTA - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengumumkan keputusan akhir untuk kasus dugaan match fixing Persibo Bojonegoro, Rabu mendatang. Mereka meyakinkan bahwa hasilnay bajkal mengejutkan karena sudah berkomunikasi dengan FIFA.
Ketua Komdis Hinca Pandjaitan menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan melakukan pertimbanagn dengan bukti tersebut.
Kelengkapan data menurutnya sudah sangat signifikan untuk segera memberikan keputusan. "Kami pastikan sudah putus nanti Rabu depan," katanya, kemarin.
Kasus Persibo ini memang cukup rumit, jelas Hinca, karena itu dia membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengumpulkan data. Memang, penyelidikan kasus ini sudah hampir dua bulan dilakukan.
Terhitung sejak dugaan itu muncul setelah Persibo kalah 0-8 dari Sunray Cave JC Sunhey (Hong Kong), 9 April lalu.
Menurut Hinca, bukan hanya collect data dari Persibo yang membuat lama, tapi Komdis juga mengumpulkan data sampai ke klub lain yang pernah menjadi lawan Persibo. Bahkan, ada dugaan match fixing bukan hanya terjadi dalam satu pertandingan tertentu.
Hinca juga mengakui jika pihaknya juga harus melakukan konsultasi ke FIFA untuk bisa mendapatkan gambaran terkait kasus ini. Sayang, dia enggan menjelaskan secara detail apa saja data yang telah didapat.
"Tunggulah Rabu depan, memang perlu waktu lama, tapi yang pasti hasilnya ini sangat mengejutkan," tuturnya.
Selain masalah Persibo, Komdis juga sedang gerah dengan sikap dari CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo "(LPIS) Widjajanto. Pasalnya, sudah dua kali dia dipanggil Komdis, tapi tak kunjung datang.
"Kami akan panggil sekali lagi. Karena ini cukup penting. Terkati laporan mereka. Kami ingin tahu detailnya," kata dia.
Saat dikonfirmasi, Widja ternyata mengaku belum menerima undangan pemanggilan Komdis tersebut. "Saya masih di luar kota. Belum tahu undangan itu," ucapnya. (aam)
Ketua Komdis Hinca Pandjaitan menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan melakukan pertimbanagn dengan bukti tersebut.
Kelengkapan data menurutnya sudah sangat signifikan untuk segera memberikan keputusan. "Kami pastikan sudah putus nanti Rabu depan," katanya, kemarin.
Kasus Persibo ini memang cukup rumit, jelas Hinca, karena itu dia membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengumpulkan data. Memang, penyelidikan kasus ini sudah hampir dua bulan dilakukan.
Terhitung sejak dugaan itu muncul setelah Persibo kalah 0-8 dari Sunray Cave JC Sunhey (Hong Kong), 9 April lalu.
Menurut Hinca, bukan hanya collect data dari Persibo yang membuat lama, tapi Komdis juga mengumpulkan data sampai ke klub lain yang pernah menjadi lawan Persibo. Bahkan, ada dugaan match fixing bukan hanya terjadi dalam satu pertandingan tertentu.
Hinca juga mengakui jika pihaknya juga harus melakukan konsultasi ke FIFA untuk bisa mendapatkan gambaran terkait kasus ini. Sayang, dia enggan menjelaskan secara detail apa saja data yang telah didapat.
"Tunggulah Rabu depan, memang perlu waktu lama, tapi yang pasti hasilnya ini sangat mengejutkan," tuturnya.
Selain masalah Persibo, Komdis juga sedang gerah dengan sikap dari CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo "(LPIS) Widjajanto. Pasalnya, sudah dua kali dia dipanggil Komdis, tapi tak kunjung datang.
"Kami akan panggil sekali lagi. Karena ini cukup penting. Terkati laporan mereka. Kami ingin tahu detailnya," kata dia.
Saat dikonfirmasi, Widja ternyata mengaku belum menerima undangan pemanggilan Komdis tersebut. "Saya masih di luar kota. Belum tahu undangan itu," ucapnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pebalap Iran Buktikan Terbaik di TdS 2013
Redaktur : Tim Redaksi