JAKARTA - Pantas saja kalau TKI yang bekerja di Hongkong dan Taiwan lebih sejahtera dibandingkan Arab Saudi. Kedua negara tersebut dinilai lebih bersikap toleran kepada para pekerja sehingga TKI-nya bisa menikmati pekerjaan.
"TKI Hongkong dan Taiwan lebih tercerahkan dibandingkan yang ditempatkan di Arab Saudi. Makanya banyak TKI yang memilih kedua negara tersebut. Tapi karena kuotanya terbatas, tidak bisa kita kirim semuanya ke sana," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, di Jakarta, Selasa (5/2).
Indikator tercerahkan ini, menurut Jumhur terlihat dari kebebasan para TKI untuk berkumpul dengan sesama pekerja asal Indonesia. Selain itu sikap para majikan Taiwan dan Hongkong lebih fleksibel.
"TKI Hongkong dan Taiwan tidak dikungkung 24 jam seperti di Arab Saudi. Mereka diberi hak cuti maupun libur sehingga bisa bercengkrama dengan teman-temannya yang lain," terangnya.
Kondisi ini jauh berbeda dengan TKI Arab Saudi yang lebih terkungkung 1x24 jam. Alhasil, para TKI Arab Saudi ketika pulang Indonesia (menggunakan terminal IV) banyak yang dijarah preman bandara karena lebih tertutup dan tampilannya sangat kelihatan TKI. Berbeda dengan TKI Hongkong dan Taiwan yang kebanyakan menggunakan terminal II karena pulang mandiri dan berdandan seperti penumpang biasa.
"Memang kalau dibandingkan nasib TKI Hongkong dan Taiwan, jauh lebih baik ketimbang Arab Saudi. TKI Hongkong dan Taiwan, pemikirannya lebih maju dan modern," tandasnya. (esy/jpnn)
"TKI Hongkong dan Taiwan lebih tercerahkan dibandingkan yang ditempatkan di Arab Saudi. Makanya banyak TKI yang memilih kedua negara tersebut. Tapi karena kuotanya terbatas, tidak bisa kita kirim semuanya ke sana," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, di Jakarta, Selasa (5/2).
Indikator tercerahkan ini, menurut Jumhur terlihat dari kebebasan para TKI untuk berkumpul dengan sesama pekerja asal Indonesia. Selain itu sikap para majikan Taiwan dan Hongkong lebih fleksibel.
"TKI Hongkong dan Taiwan tidak dikungkung 24 jam seperti di Arab Saudi. Mereka diberi hak cuti maupun libur sehingga bisa bercengkrama dengan teman-temannya yang lain," terangnya.
Kondisi ini jauh berbeda dengan TKI Arab Saudi yang lebih terkungkung 1x24 jam. Alhasil, para TKI Arab Saudi ketika pulang Indonesia (menggunakan terminal IV) banyak yang dijarah preman bandara karena lebih tertutup dan tampilannya sangat kelihatan TKI. Berbeda dengan TKI Hongkong dan Taiwan yang kebanyakan menggunakan terminal II karena pulang mandiri dan berdandan seperti penumpang biasa.
"Memang kalau dibandingkan nasib TKI Hongkong dan Taiwan, jauh lebih baik ketimbang Arab Saudi. TKI Hongkong dan Taiwan, pemikirannya lebih maju dan modern," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Luthfi Dinilai Cari Sensasi
Redaktur : Tim Redaksi