JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyiapkan rembug nasional pendidikan untuk menyelesaikan perseteruan sejumlah pihak terkait berbagai kebijakan nasional, salah satunya Ujian Nasional (UN).
Menurut Mendikbud Mohammad Nuh, rembugnas yang dia sebut dengan istilah konvesi nasional pendidikan yang akan digelar September 2013 mendatang, akan mempertemukan semua unsur masyarakat, terutama pihak yang selama ini pro dan kontra terhadap sejumlah kebijakan pendidikan.
"Kita setiap tahun kan beda pendapat terus, tidak fokus. Sayang kan perbedaan secara kontraproduktif. Karena itu semua pihak harus duduk bersama, cari kesepakatan, sehingga energi bisa difokuskan pada pendidikan," kata M Nuh usai meninjau pelaksanaan UN SD di Jakarta Barat, Senin (6/5).
Dikatakannya, dalam mengawal tujuan pendidikan nasional itu wajar saja jika ada yang berbeda pendapat, namun yang terjadi selama ini, perbedaan itu kontrapdoruktif. Itu juga yang mendasari rencana diadakannya rembugnas pendidikan itu.
"Semua elemen akan kita undang secara terbuka, siapa saja, pro dan kontra. Kami ingin semua ekstrimitas kumpul, silahkan beri pandangan. Tentu masing-masing punya pandangan," pungkas mantan Menkominfo itu.
Wacana konvensi nasional pendidikan ini mencuat setelah Mendikbud menerima pengurus besar persatuan guru republik indonesia (PGRI), untuk yang pertama kalinya sejak dia menjabat sebagai menteri pendidikan. Dalam pertemuan pekan llau itu, Mendikbud mendapat banyak masukan dari PB PGRI.(Fat/jpnn)
Menurut Mendikbud Mohammad Nuh, rembugnas yang dia sebut dengan istilah konvesi nasional pendidikan yang akan digelar September 2013 mendatang, akan mempertemukan semua unsur masyarakat, terutama pihak yang selama ini pro dan kontra terhadap sejumlah kebijakan pendidikan.
"Kita setiap tahun kan beda pendapat terus, tidak fokus. Sayang kan perbedaan secara kontraproduktif. Karena itu semua pihak harus duduk bersama, cari kesepakatan, sehingga energi bisa difokuskan pada pendidikan," kata M Nuh usai meninjau pelaksanaan UN SD di Jakarta Barat, Senin (6/5).
Dikatakannya, dalam mengawal tujuan pendidikan nasional itu wajar saja jika ada yang berbeda pendapat, namun yang terjadi selama ini, perbedaan itu kontrapdoruktif. Itu juga yang mendasari rencana diadakannya rembugnas pendidikan itu.
"Semua elemen akan kita undang secara terbuka, siapa saja, pro dan kontra. Kami ingin semua ekstrimitas kumpul, silahkan beri pandangan. Tentu masing-masing punya pandangan," pungkas mantan Menkominfo itu.
Wacana konvensi nasional pendidikan ini mencuat setelah Mendikbud menerima pengurus besar persatuan guru republik indonesia (PGRI), untuk yang pertama kalinya sejak dia menjabat sebagai menteri pendidikan. Dalam pertemuan pekan llau itu, Mendikbud mendapat banyak masukan dari PB PGRI.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Kelulusan UN Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi