Potensi Kelulusan UN Tinggi

Standar Kelulusan Dipasrahkan Di Setiap Sekolah

Senin, 06 Mei 2013 – 06:34 WIB
JAKARTA--Mulai hari ini, Senin (6/5) sebanyak 4.243.668 siswa SD kelas VI bakal berkerut kening mengerjakan soal ujian nasional (unas). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap siswa tidak perlu gerogi hingga berbuat curang. Sebab potensi kelulusan cukup tinggi, hingga bisa mencapai 100 persen.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan potensi tingkat kelulusan unas SD lebih tinggi dibanding unas SMP dan SMA. Diantaranya adalah program wajib belajar pendidikan dasar (wajardikdas) 9 tahun. Dimana Kemendikbud mendorong habis-habisan tidak boleh ada angka putus sekolah dari jenjang SD ke SMP. Baik putus sekolah gara-gara tidak punya uang atau karena kemampuan akademis.

Faktor berikutnya adalah urusan standar kelulusan. Untuk unas jenjang SMP dan SMA, standar nilai kelulusannya ditentukan Kemendikbud. Sedangkan unas SD, standar kelulusannya dipatok oleh masing-masing sekolah. "Jadi sekitar sepekan menjelang unas, masing-masing SD sudah menyerahkan standar kelulusannya ke dinas pendidikan kabupaten atau kota," tutur Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Ibrahim Bafadal.

Berbekal standar itu, dinas pendidikan kabupaten dan kota akan menetapkan kelulusan unas SD. Ketetapan kelulusan nanti diambil setelah proses koreksi unas yang dijalankan dengan sistem silang antar SD di satu kabupaten atau kota.

Dengan skema penetapan standar kelulusan seperti itu, pihak sekolah tentu tidak asal-asalan dalam menetapkannya. Mereka tentu akan menyesuakan penetapan standar kelulusan dengan kemampuan rata-rata para siswa. Pihak sekolah juga tidak akan mengambil resiko menetapkan standar tinggi, sebab berpotensi banyak siswa yang tidak lulus. Jika jumlah siswa tidak lulus tinggi, jumlah siswa pelamar tahun ajaran berikutnya berpotensi surut.

Ibrahim menegaskan program wajardikdas 9 tahun memang menjadi agenda nasional dan Kemendikbud hasur mendukungnya. Tetapi guru besar Universitas Negeri Malang (UM) itu mengatakan, untuk tahun ini unas SD tetap diposisikan sebagai bentuk persyaratan kelulusan. "Kita tidak tahu untuk tahun depan. Bisa jadi ada kebijakan baru terkait posisi unas di jenjang SD," tandasnya. Apakah tetap menjadi kriteria kelulusan atau hanya sebagai alat pemetaan saja.

Dia menegaskan para siswa tidak perlu cemas atau bahkan takut menghadapi unas. Ibrahim yang juga pakar manajemen pendidikan SD itu menuturkan, kabar kecurangan unas SD seperti tahun-tahun lalu harus ditekan. Seperti diketahui, pelaksanaan unas SD periode 2011 sempat geger akibat terbongkarnya kasus sontek massal di SDN Gadel II Surabaya dan SDN 06 Pesanggrahan Jakarta.

Ibrahim juga berpesan kepada para orangtua siswa yang anaknya menjalankan unas hari ini. "Orangtua tidak perlu menanggapi berlebihan, wajar-wajar saja," katanya. Orangtua jangan sampai sibuk mencari kunci jawaban. Sebaliknya orangtua harus terus mendorong anaknya tekun belajar dan siap menghadapi unas. "Tanamkan nilai kejujuran."

Terkait urusan persiapan unas, Ibrahim optimis unas SD berjalan serentak di 33 provinsi hari ini. Dia mengatakan hingga kemarin, terus memantau pelaksanaan unas SD di seluruh Indonesia. "Pelaksanaan unas SD memang di tingkat pemprov. Tetapi saya mendapat delegasi untuk mengawasi dari pak Menteri (Mendikbud Mohammad Nuh, red)," jelas Ibrahim.

Dia mengatakan terus mengontak dinas pendidikan tingkat provinsi di seluruh Indonesia dalam dua tahap. Tahap pertama dijalankan pada 27 April lalu, dan tahap kedua Sabtu dan Minggu kemarin (4-5/5). "Pada komunikasi 27 April, mereka melaporkan ada yang sudah mulai cetak, persiapan cetak, hingga hampir selesai cetak," tutur Ibrahim.

Selanjutnya pada komunikasi dua hari terakhir ini, dia lega karena 33 provinsi memastikan percetakan naskah unas rampung dan sudah didistribusikan ke tingkat sekolah. "Kawasan rawan (molor, red) seperti di Gorontalo, NTB, dan NTT alhamdulilah sudah beres," papar dia.

Ibrahim mengatakan hari ini dia kebagian memantau pelaksanaan unas SD di Jatim. Sedangkan Mendikbud Mohammad Nuh dan Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim memantau unas SD di kawasan DKI Jakarta. Seperti dijadwalkan, unas SD berlangsung sejak hari ini hingga Rabu (8/5) depan. Sedangkan unas SD susulan dijalankan pada 13-15 Mei. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilarang Tarik Pungutan Perpisahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler