Natalius Pigai, Tolong ya, Jangan Sebut Ini Kemenangan Kelompok ISIS

Sabtu, 01 Mei 2021 – 14:37 WIB
Tukang ojek korban penembakan KKB di Kabupaten Puncak, Rabu (14/4/2021). Foto: ANTARA/HO/Dok.Polda Papua

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Kapitra Ampera menyebut keputusan pemerintah mengkategorikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris, tidak memiliki sangkut paut dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)

Hal itu diungkapkan Kapitra untuk mengomentari pernyataan eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang menyebut pelabelan teroris pada KKB menjadi kemenangan teroris dari Taliban dan ISIS di Indonesia.

BACA JUGA: Natalius Pigai Tuduh Mahfud MD Bangun Label Negatif pada Orang Papua

"Enggak ada itu urusan ISIS keputusan negara," kata Kapitra saat dihubungi, Minggu (1/5).

Kapitra mengingatkan Pigai agar tidak menggiring opini soal pelabelan teroris ke ranah yang berpotensi memunculkan perpecahan bangsa.

BACA JUGA: Soal Label Teroris untuk KKB, Ferdinand: Narasi Pigai Ini Bahaya

"Jangan dibawa ke mana-mana. Jangan sebut ini kemenangan kelompok ISIS," ujar dia.

Menurut Kapitra, pelabelan dari pemerintah kepada KKB di Papua melalui serangkaian analisis. Terutama melihat serangan organisasi tersebut yang merusak fasilitas publik, membunuh warga, membakar sekolah dan rumah ibadah.

BACA JUGA: Ada yang Yakin Inilah Alasan Ustaz Abdul Somad Menikahi Perempuan Muda

"Dia (KKB di Papua, red) bunuh buruh, bunuh pendatang, bakar sekolah. Pigai tidak pernah bicara tentang itu. Itu perbuatan teror," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (HAPI) Riau tersebut.

Natalius Pigai dalam cuitan di akunnya di Twitter mengaitkan pelabelan teroris untuk KKB di Papua dengan agama.

"Sudah sah orang Kristen Teroris," tulis Pigai, Kamis (29/4).

Selain itu, Pigai juga menganggap keputusan pemerintah itu kemenangan bagi kelompok teroris dari Taliban dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.

"Setelah pemerintah giring konflik di Papua dengan rasisme/Papua phobia, sekarang pemerintah justru membuka konflik Kristen dan Islam di Papua. Tanda-tanda Indonesia bubar," tulis Pigai. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Papua Gelar Aksi di Surabaya, Diadang Massa Pimpinan Stanley, Panas!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler