NATO Berdebat soal Akhiri Misi di Libya

Jumat, 07 Oktober 2011 – 04:00 WIB

BRUSSELS - Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terlibat perdebatan sengit ketika  membahas kemungkinan diakhirinya misi serangan udara di LibyaPembahasan itu dilakukan seiring perkembangan rencana penarikan pasukan kombatan dari medan perang di Afghanistan.
 
Jatuhnya Muammar Kadhafi, yang kini diduga sembunyi di Sirte atau Bani Walid, di Libya telah membuat NATO mengurangi intensitas serangan udara secara signifikan

BACA JUGA: Islam Berkembang Pesat di Amerika

Beberapa petinggi NATO menyebut bahwa serangan udara yang sudah nerlangsung enam bulan itu akan dilanjutkan selama para loyalis Kadhafi masih menebar ancaman bagi rakyat sipil di Libya.
 
"Sirte adalah simbol (kekuatan para loyalis Kadhafi)
Tetapi, amat penting diingat bahwa kami tak lagi mendapat banyak perlawanan (di Libya) saat ini," ungkap Menteri Pertahanan Prancis Gerard Longuet kemarin (6/10)

BACA JUGA: Raja Media Anggap Steve Pemikir Paling Berpengaruh

"Bagi kami, sangat penting untuk mengetahui bahwa Kadhafi telah menghilang dari kota tersebut
Tidak cukup hanya tahu," tambahnya kepada wartawan sebelum menghadiri pertemuan hari kedua para menhan NATO.
 
Komandan tertinggi NATO di Eropa Laksamana James Stavridis merekomendasikan kepada para menlu negara-negara anggota supaya operasi di Libya dilanjutkan hingga pemerintahan baru di bawah Dewan Transisi Nasional (NTC) menyelesaikan proses konsolidasi nasional

BACA JUGA: Bos Facebook Merasa Kehilangan Mentor

Begitu situasi keamanan dinyatakan stabil, Stavridis mengimbau agar status zona larangan terbang diperpanjang hingga dua minggu sampai NATO yakin bahwa perang sudah berakhir.
 
Loyalis Kadhafi seringkali memancing pesawat perang NATO agar membom lokasi tempat mereka membangun persembunyianMereka juga memakai tameng manusia untuk mencegah pesawat tempur NATO menjatuhkan bom ke lokasi persembunyian mereka di Sirte atau Bani Walid.
 
NATO melaporkan telah melancarkan delapan serangan udara di wilayah Bani Walid pada Rabu lalu (5/10)Tetapi, tidak ada pengeboman sama sekali di Sirte pada saat samaItu jauh berkurang dibandingkan awal misi NATO di Libya yang mencapai 15-20 kali serangan setiap hari.
 
Misi NATO di Libya dimulai pada Maret lalu saat terjadi pertempuran tak seimbang antara pasukan Kadhafi dan para pejuang oposisiSerangan udara yang dilancarkan NATO membantu kekuatan oposisi untuk menguasai Tripoli pada Agustus laluHingga saat ini pemerintah sementara telah mendapat pengakuan internasional.(AFP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendiri Yahoo! Anggap Steve Jobs Pahlawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler