Nazar Lupa Nama Lengkap Ibas Yudhoyono

Kamis, 29 November 2012 – 16:08 WIB
JAKARTA - Terpidana kasus korupsi di proyek Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin mengungkapkan selama menjadi Bendahara Umum di Partai Demokrat ia memberikan semua laporan transaksi keuangan yang masuk dan keluar dari partai pada dua orang petinggi Partai Demokrat. Keduanya adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Sekjen partai, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Selama menjadi Bendum, Nazaruddin mengungkapkan uang yang masuk ke Partai Demokrat mencapai Rp64 miliar.

"Saya laporkan setiap bulan pada Ketum (Anas) dan Sekretaris Umum, Mas Ibas. Saya laporkan detail. Kalau ada yang mencurigakan, Mas Ibas tanya. Ya saya jelaskan," tutur Nazaruddin pada penasehat hukum Angie, Tengku Nasrullah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (29/11).

Pelaporan itu, tuturnya, termasuk pemasukan uang Rp2 miliar untuk pembuatan kalender bergambar Anas. Uang itu didapat Angelina Sondakh dari Mindo Rosalina Manulang dalam proyek universitas di Kemendiknas. Namun, Nazaruddin tak menjelaskan tanggapan Ibas terkait uang Rp2 miliar yang masuk partai. Ia mengaku hanya sekedar melaporkan keuangan yang masuk dan keluar partai.

Penasehat hukum Angelina Sondakh, Teuku Nasrullah mempertanyakan nama Ibas yang dimaksud Nazaruddin tersebut adalah putera dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?

"Siapa Ibas yang Anda maksudkan," tanya Nasrullah.

"Ya mas Ibas. Saya lupa nama lengkapnya, tahunya namanya Mas Ibas. Lengkapnya belakangnya ada Yudhoyono lah," kata Nazaruddin, yang langsung disambut tawa pengunjung sidang.

Nazaruddin mengungkapkan ia selalu menjalankan perintah Anas Urbaningrum terkait transaksi keuangan. Termasuk saat Anas memintanya menyiapkan uang Rp2 miliar untuk pembuatan satu juta kalender. Harga kalender itu, persatuan Rp2.200 dan ditawar menjadi Rp2.000. Sehingga harga kalender itu Rp1 miliar. Ia diperintahkan meminta uang dari Angelina Sondakh dan Mirwan Amir.

"Uang dua miliar dari Angie, dari universitas-universitas. Satu miliar untuk Jafar Hafsah bayar uang muka mobil Land Crusier, sisanya untuk kalender. Saya kalau enggak diperintahkan, saya enggak akan lakuin. Ini karena diperintahkan Anas," pungkas Nazaruddin.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Saksi Angie, Nazaruddin Serang Anas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler