JAKARTA - Persidangan kasus suap Wisma Atlet dengan terdakwa M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (17/2) menghadirkan saksi Ketua Komisi X DPR, Mahyuddin. Dari kesaksian Mahyuddin itu terungkap bahwa Nazar dan Menpora Andi Mallarangeng pernah membahas soal proyek sport center Hambalang yang kini tengah diselidiki KPK.
Menurut Mahyuddin, sekitar Januari 2010 dirinya bersama Nazaruddin dan Angelina Sondakh mengadakan pertemuan dengan Menpora di lantai 10 Kantor Kemenpora. Politisi Partai Demokrat itu memaparkan, sebenarnya agenda pertemuan itu tidak untuk membicarakan Hambalang. Namun tiba-tiba Nazar menyinggung soal sertifikat lahan Hambalang ke Menpora.
"Nazar bilang, "Bang, sertifikat tanah hambalang 32 hektar sudah selesai"," kata Mahyuddin menirukan Nazar. Namun Andi, kata Mahyuddin, hanya menimpali dengan jawaban singkat. "Terima kasih," imbuh Mahyuddin menirukan Menpora.
Majelis hakim yang diketuai Darmawati Ningsih juga menanyakan kaitan Nazaruddin dengan proyek Hambalang. Namun Mahyuddin mengaku tidak tahu. "Saya kan hanya dengar saja," kilahnya.
Hanya saja kesaksian Mahyuddin pada persidangan itu sempat membuat Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK maupun tim penasihat hukum Nazar geregetan. Pasalnya, Mahyuddin yang dikenal sebagai guru besar ilmu kebidanan di Universitas Sriwijaya, Palembang itu sering mengaku lupa.
Misalnya saat JPU menanyakan tentang inisiator pertemuan di ruang kerja Menpora. Mahyuddin mengaku lupa. Ia hanya ingat bahwa pertemuan itu dilakukan siang hari. "Karana ada makan siangnya," katanya.
Bahkan soal materi pertemuan pun, Mahyuddin mengaku lupa. Ia mengaku tak konsentrasi dengan pertemuan. Selain itu karena juga diselingi makan, maka tak banyak hal yang dibicarakan.
Yang diingat Mahyuddin, bahwa saat pertemuan tersebut dia duduk berdekatan dengan Angelina Sondakh. "Waktu itu Angie dekat saya. Dia kan habis melahirkan, saya sebagai dokter kebidanan bilang jangan banyak-banyak makan udang," kilahnya.
Karena sering mengaku lupa, sampai-sampai JPU KPK saat mengakhiri sesi pertanyaan juga melontarkan pernyataan untuk menyindir Mahyuddin. "Terimakasih, anda konsisten untuk lupa," JPU Anang Supriyatna.
Kubu Nazar juga tak kalah gemas. Mahyudin yang lebih banyak mengaku lupa soal pertemuan di kantor Menpora membuat anggota tim pembela Nazaruddin, Rufinus Hutahuruk meradang. "Masak soal makan saja yang ingat," katanya.
Pembela Nazaruddin lainnya, Hotman Paris Hutapea, tak kalah keras. Ia meminta agar Mahyuddin dilaporkan ke Badan Kehormatan DPR. "Saksi adalah Ketua Komisi X. Bagaimana kita ini menitipkan masa depan anak cucu kita kepada orang yang lupa seperti ini," ucapnya.
Namun Mahyuddin tetap santai saja menanggapinya. Ia berdalih pernah terserang stroke. "Saya pernah dirawat sembilan hari," ucapnya kepada majelis. Bahkan Mahyuddin membawa serta rekam medis untuk membuktikan dirinya pernah terserang stroke.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eksekusi Agusrin Terganjal Salinan Putusan
Redaktur : Tim Redaksi