JOGJAKARTA- Juara baru bakal lahir di NBL Indonesia musim 2012/2013. Kepastian itu terjadi setelah juara bertahan dua musim berturut-turut Satria Muda Britama Jakarta secara mengejutkan dibekuk Stadium Jakarta dengan skor 57-68 dalam laga yang digeber di GOR UNY Jogjakarta, Selasa malam (21/5).
SM pun gagal melanjutkan dominasinya di basket Indonesia. Sebelumnya, mereka sukses meraih gelar juara NBL dua musim beruntun. Dominasi itu merupakan lanjutan sukses mereka menancapkan taji dengan menggondol gelar juara empat kali berurutan di IBL.
Kekalahan SM banyak dipengaruhi ketidak hadiran point guard utama Faisal Julius Achmad yang terkena unsportsmanlike foul ketika bersua Pelita Jaya MP Energi. Tanpa kehadiran Faisal, SM mempercayakan serangan pada Arki Dikania Wisnu.
Namun, pemain yang besar di New York tersebut tak bisa berperan layaknya Faisal. Sebab, Arki memang bukan tipe pengatur serangan. Pemain penghuni Timnas tersebut merupakan seorang forward yang lebih jago mencetak angka.
Di kuarter pertama, mereka sudah kalah dengan skor 15-19. Namun, di kuarter kedua, mereka bisa bangkit. SM bisa mencetak 19 angka atau dua poin lebih banyak dibanding yang berhasil diceploskan Stadium.
Momentum SM hilang di kuarter ketiga ketika Arki mendapatkan empat foul di menit awal. SM pun tumpul tanpa Arki.
Hal itu menjadi keuntungan besar bagi Stadium. Anak asuh Abdurrachman Padang tersebut sukses menggenjot poin. Merio Ferdiansyah menjadi pencetak poin terbanyak dengan 16 angka. Indra Budianto menguntit di posisi kedua dengan 15 poin. (jos/jpnn)
SM pun gagal melanjutkan dominasinya di basket Indonesia. Sebelumnya, mereka sukses meraih gelar juara NBL dua musim beruntun. Dominasi itu merupakan lanjutan sukses mereka menancapkan taji dengan menggondol gelar juara empat kali berurutan di IBL.
Kekalahan SM banyak dipengaruhi ketidak hadiran point guard utama Faisal Julius Achmad yang terkena unsportsmanlike foul ketika bersua Pelita Jaya MP Energi. Tanpa kehadiran Faisal, SM mempercayakan serangan pada Arki Dikania Wisnu.
Namun, pemain yang besar di New York tersebut tak bisa berperan layaknya Faisal. Sebab, Arki memang bukan tipe pengatur serangan. Pemain penghuni Timnas tersebut merupakan seorang forward yang lebih jago mencetak angka.
Di kuarter pertama, mereka sudah kalah dengan skor 15-19. Namun, di kuarter kedua, mereka bisa bangkit. SM bisa mencetak 19 angka atau dua poin lebih banyak dibanding yang berhasil diceploskan Stadium.
Momentum SM hilang di kuarter ketiga ketika Arki mendapatkan empat foul di menit awal. SM pun tumpul tanpa Arki.
Hal itu menjadi keuntungan besar bagi Stadium. Anak asuh Abdurrachman Padang tersebut sukses menggenjot poin. Merio Ferdiansyah menjadi pencetak poin terbanyak dengan 16 angka. Indra Budianto menguntit di posisi kedua dengan 15 poin. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap di Jalak Harupat
Redaktur : Tim Redaksi