Negara Dilanda Krisis Ekonomi dan Kesehatan, Pemimpin Lebanon Malah Sibuk Gontok-gontokan

Senin, 18 Januari 2021 – 05:47 WIB
Presiden Lebanon Michel Aoun. Foto: Reuters

jpnn.com, BEIRUT - Pemimpin spiritual Kristen Lebanon mendesak Presiden Michel Aoun untuk mengatur pertemuan rekonsiliasi dengan Perdana Menteri Saad al-Hariri untuk membentuk kabinet dan mengakhiri kebuntuan politik negara itu.

Para politisi yang gontok-gontokan di negara itu tidak dapat menyetujui pemerintahan baru sejak pendahulu Hariri mundur setelah ledakan pelabuhan Beirut pada 4 Agustus.

BACA JUGA: Trump Kalah, Begini Reaksi Pemimpin Hizbullah Lebanon, Tegas!

Ketegangan antara Aoun dan Hariri, yang secara terbuka saling menyalahkan pada Desember setelah gagal menyetujui kabinet, memuncak minggu lalu ketika video yang bocor menunjukkan Aoun tampaknya menyebut Hariri pembohong.

Agamawan Maronit Bechara Boutros Al-Rai mengatakan pada khotbah Minggu bahwa situasi di Lebanon sekarang "tragis" dan tidak ada alasan untuk menunda lebih lanjut pembentukan pemerintahan.

BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Sudah Sampai ke Jerman dan Lebanon

"Kami berharap Yang Mulia presiden mengambil inisiatif dan mengundang perdana menteri yang ditunjuk ke sebuah pertemuan."

Hariri, seorang politikus senior Sunni, ditunjuk sebagai perdana menteri untuk keempat kalinya pada Oktober.

BACA JUGA: Presiden Lebanon Tidak Percaya Hezbollah Terlibat Ledakan Dahsyat di Beirut

Dia telah berjanji untuk membentuk kabinet para ahli untuk memberlakukan reformasi yang diperlukan untuk membuka bantuan asing, tetapi perselisihan politik telah menunda prosesnya sejak itu.

Video bocoran yang beredar di media sosial pekan lalu menunjukkan Aoun berbicara dengan pelaksana tugas Perdana Menteri Hassan Diab tentang Hariri.

"Tidak ada formasi pemerintah, dia (Hariri) bilang dia memberi saya kertas, dia bohong," kata Aoun.

Sumber di kantor presiden mengatakan dialog tersebut dimaknai keluar dari konteks dan tidak lengkap.

Setelah video itu beredar, Hariri mencuit ayat-ayat Alkitab yang mengacu pada hikmat yang tidak berada di dalam tubuh yang dapat menerima dosa.

Memburuknya hubungan antara Aoun dan Hariri terjadi ketika negara terus berjuang dengan krisis keuangan akut yang telah menyebabkan mata uang merosot nilainya sekitar 80%.

Sistem perawatan kesehatan Lebanon juga tertekan di bawah tekanan lonjakan infeksi COVID-19 yang parah. Persediaan medis menyusut karena dolar semakin langka. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler