JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta meminta mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri menyiapkan diri menyongsong perubahan dunia. Posisi Indonesia yang akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia harus segera disambut.
"Saat ini terjadi peralihan (shifting) peran dalam tatanan dunia. Nagara-negara Barat dan AS sedang mengalami penurunan (decline), sementara negara-negara berkembang, terutama negara-negara muslim sedang mengalami musim
semi," ujar Anis dalam keterangan pers, Rabu (1/5).
Menurut Anis, secara demografi benua Eropa saat ini sedang mengalami penuaan. Demografi Eropa, sambung dia, pertumbuhannya seperti piramida terbalik.
"Generasi tua yang sudah tidak produktif sangat banyak jumlahnya. Sementara generasi muda yang produktif, jumlahnya sangat kecil. Mereka tidak mampu menopang kesejahteraan para generasi tua ini," kata dia.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia. Saat ini demografi Indonesia didominasi oleh generasi muda, di mana ada sekitar 60 persen berusia di bawah 45 tahun. "Mereka adalah angkatan kerja yang produktif dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai wakil ketua DPR tersebut menyatakan, para pemuda Indonesia harus dapat ikut berperan dan tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan peran tersebut.
"Sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru, kalangan investor mulai mengalihkan pandangan ke negara kita. Skala ekonomi kita sangat besar. PDB kita merupakan separuh dari PDB Asean," tuturnya.
Anis menyakini, Indonesia dalam beberapa puluh tahun ke depan akan menjadi empat besar kekuatan ekonomi dunia. "Saat ini Indonesia sudah masuk dalam G-20 yang merupakan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia," kata dia.
Karena itu, Anis menekankan pentingnya penguasaan bahasa agar pemuda Indonesia dapat lebih berperan dalam ekonomi global. Menurutnya, pemuda Indonesia minimal harus menguasai tiga bahasa.
Dia menyarankan bahasa Inggris dan Arab, harus sudah dikuasai. Selain itu, juga kuasai bahasa Cina. Pasalnya negara itu kini menjadi kekuatan terbesar ekonomi dunia. "Kalau mau tambah, pilih Prancis," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Saat ini terjadi peralihan (shifting) peran dalam tatanan dunia. Nagara-negara Barat dan AS sedang mengalami penurunan (decline), sementara negara-negara berkembang, terutama negara-negara muslim sedang mengalami musim
semi," ujar Anis dalam keterangan pers, Rabu (1/5).
Menurut Anis, secara demografi benua Eropa saat ini sedang mengalami penuaan. Demografi Eropa, sambung dia, pertumbuhannya seperti piramida terbalik.
"Generasi tua yang sudah tidak produktif sangat banyak jumlahnya. Sementara generasi muda yang produktif, jumlahnya sangat kecil. Mereka tidak mampu menopang kesejahteraan para generasi tua ini," kata dia.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia. Saat ini demografi Indonesia didominasi oleh generasi muda, di mana ada sekitar 60 persen berusia di bawah 45 tahun. "Mereka adalah angkatan kerja yang produktif dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai wakil ketua DPR tersebut menyatakan, para pemuda Indonesia harus dapat ikut berperan dan tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan peran tersebut.
"Sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru, kalangan investor mulai mengalihkan pandangan ke negara kita. Skala ekonomi kita sangat besar. PDB kita merupakan separuh dari PDB Asean," tuturnya.
Anis menyakini, Indonesia dalam beberapa puluh tahun ke depan akan menjadi empat besar kekuatan ekonomi dunia. "Saat ini Indonesia sudah masuk dalam G-20 yang merupakan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia," kata dia.
Karena itu, Anis menekankan pentingnya penguasaan bahasa agar pemuda Indonesia dapat lebih berperan dalam ekonomi global. Menurutnya, pemuda Indonesia minimal harus menguasai tiga bahasa.
Dia menyarankan bahasa Inggris dan Arab, harus sudah dikuasai. Selain itu, juga kuasai bahasa Cina. Pasalnya negara itu kini menjadi kekuatan terbesar ekonomi dunia. "Kalau mau tambah, pilih Prancis," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Pencitraan, BLT Ditolak DPR
Redaktur : Tim Redaksi