jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengingatkan siapapun nantinya Presiden RI pengganti Susilo Bambang Yudhoyono pasti akan disibukkan oleh lobi negara-negara industri. Hal itu dimaksudkan agar RI tetap tunduk pada negara-negara industri.
"Langkah awal, negara-negara industri pasti akan melobi presiden terpilih. Kalau itu gagal, mereka akan melobi tujuh kementerian vital dalam kabinet yang dibentuk oleh presiden terpilih," kata Ichsanuddin dalam diskusi bertema "APEC dalam Perspektif 4 Pilar" di gedung Nusantara V, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (30/9).
BACA JUGA: Sosialisasikan BPJS, Jamsostek Fokus Garap Kampus
Menurutnya, jika ternyata presiden terpilih dan 7 menteri di posisi strategis tidak ikut maunya negara-negara industri, pasti mereka akan mengancam dengan peristiwa tumbangnya Soeharto ataupun sejumlah pemimpin di negara seperti Libya dan Mesir. Ditegaskannya, negara-negara industri maju yang juga tergabung di APEC itu akan terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai pasar mereka.
"Negara-negara industri, utamanya yang tergabung dalam APEC akan menakut-nakuti Indonesia dengan kejatuhan pemimpin Libya, Mesir bahkan lengsernya Soeharto. Dengan begitu, skenario mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar akan tetap berjalan," ungkapnya.
BACA JUGA: KAI Akan Pasang CCTV di Setiap Gerbong
Selain itu, Ichsanuddin juga menyikapi posisi Indonesia dalam APEC yang hanya untuk menaikan posisi tawar karena kalah bersaing dengan Tiongkok. "APEC yang dimotori oleh Amerika Serikat merupakan langkah untuk menaikan posisi tawarnya dalam mengahadapi perdagangan dengan China. Dalam konteks ini Indonesia jadi pecundang," ujar dia. (fas/jpnn)
BACA JUGA: RI Perjuangkan Tarif Minimal CPO dan Karet
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Cukai Capai Rp 76,3 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi