Negara Ini Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Kim dan Trump

Minggu, 18 Maret 2018 – 20:14 WIB
Kim Jong Un memeriksa pasukannya. Foto: AFP

jpnn.com, STOCKHOLM - Wacana pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendapat dukungan masyarakat internasional. Bahkan Swedia sudah mengajukan diri jadi tuan rumah pertemuan bersejarah antara dua musuh bebuyutan itu.

Tawaran itu muncul saat Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho mengunjungi ibu kota Swedia, Stockholm, Sabtu (17/3).

BACA JUGA: Jepang Pertimbangkan Undangan Kim Jong Un

"Swedia menggarisbawahi perlunya Korut untuk menghentikan program senjata nuklir dan misilnya sesuai dengan beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB," tulis pernyataan Kemenlu Swedia.

Selain melakukan pembicaraan dengan Menlu Swedia, Ri Yong Ho juga bertemu dengan Perdana Menteri Stefan Lofven pada Jumat pagi (16/3).

BACA JUGA: Ini Langkah Pertama Korut Mengakhiri Program Nuklirnya

Lofven mengatakan, dia bersedia menjadi tuan rumah pertemuan antara Trump dan Kim. "Jika kita dapat membantu dengan cara apapun, kita akan melakukannya," katanya pada sebuah konferensi pers.

Swedia selama ini juga memiliki kedutaan di Pyongyang sejak tahun 1970-an.

BACA JUGA: Ladeni Undangan Kim Jong-un, Trump Masuk Jebakan Korut

Direktur Institute for Security and Development Policy Swedia, Niklas Swanstrom mengatakan, Swedia memiliki beberapa akses dan pengaruh di Korut.

"Dibandingkan dengan negara-negara Barat lainnya, kami memiliki hubungan unik dengan pemerintah Korut karena netralitas, peran pengawasan dan juga misi perlindungan kami," kata Swanstrom.

Jika perundingan yang akan datang diadakan di luar negeri, maka Swedia atau Swiss bisa menjadi pilihan.

Ketegangan antara Korut dan negara-negara barat, terutama Amerika Serikat, telah turun dalam beberapa pekan terakhir, setelah kedua pihak saling menukar serangkaian ancaman dan penghinaan.

Meski kekhawatiran akan adanya konfrontasi sedikit mereda, keputusan Trump untuk menerima undangan dari Kim untuk bertemu cukup membuat banyak pakar politik terkejut.

Dalam satu tanda pelonggaran ketegangan, latihan militer Korea Selatan-Amerika gabungan tahun ini diperkirakan akan berlangsung lebih pendek dan menggunakan lebih sedikit aset militer.

Menurut media Yonhap, latihan militer Korsel-AS akan berlangsung hanya sebulan. Latihan yang dilakukan juga lebih sedikit. (ina/trz/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Siap Penuhi Undangan Kim Jong-un


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler