jpnn.com, CIANJUR - Plt Bupati Cianjur Herman Suherman marah bukan main lantaran lima pejabat di lingkungan PDAM Tirtamukti Cianjur, Jawa Barat malah pelesiran ke Eropa di saat negara tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
“Mereka tidak peka dengan kondisi darurat di negara kita ini,” kata Herman kepada wartawan, Rabu (18/3).
BACA JUGA: Perawat RSDH Cianjur yang Sempat Menangani Pasien Positif Corona Masih Diisolasi
Herman menuturkan, kelima pejabat itu dikabarkan akan kembali ke Indonesia pada 23 Maret 2020, tetapi kemudian diminta untuk segera pulang.
“Akhirnya saya tegur langsung, saya telepon agar segera pulang,” tegasnya.
BACA JUGA: Tiga TKA Asal Tiongkok Datang ke Cianjur, Langsung Diisolasi
Herman mengakui kelima pejabatnya itu berangkat sebelum ada larangan dan dalam status cuti. “Atas nama pemerintah, saya merasa kecewa dengan keberangkatan para pejabat tersebut,” ungkapnya.
Selain meminta pulang lebih cepat, Herman juga meminta kelima pejabat itu disterilkan lantaran bepergian dari luar negeri yang dikhawatirkan tertular Covid-19.
“Kami tidak mau mereka pulang ke Cianjur membawa ‘oleh-oleh’ (virus Corona). Harus disterilkan dulu, harus diperiksa dan dipastikan medis jika mereka benar-benar bersih nantinya,” ujar Herman.
Sejumlah pejabat BUMD Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, ketahuan pelesiran ke sejumlah negara di Eropa di tengah gentingnya penyebarang virus Corona atau Covid-19.
Menurut penuturan salah seorang sumber internal di Perumdam Tirta Mukti, para pejabat yang pelesiran ke luar negeri itu ada beberapa. Di antaranya Direktur Utama, Direktur Umum, Kepala Bagian Praduksi, Kasubag Kas, dan Staf Produksi.
Selain itu, para pejabat itu juga mengajak istri masing-masing. Sumber tersebut menyebutkan, awalnya mereka hendak melaksanakan ibadah umrah.
Akan tetapi, rencana itu batal lantaran Pemerintah Arab Saudi menghentikan ibdah umrah demi keselematan.
Para pejabat dan istri-istrinya itu berangkat ke luar negeri pada 13 Maret 2020. Ironisnya, mereka tetap beralasan melaksanakan ibadah umrah.
“Akhirnya ke luar negeri, jalan-jalan ke beberapa negara di Eropa. Tapi izinnya tetap umrah,” ungkap sang sumber yang meminta namanya tak disebutkan. (sta/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti