Negara Terparah Kedua di Eropa Melewati Puncak Pandemi Corona, Semoga tak Memburuk Lagi, Amin

Kamis, 23 April 2020 – 08:04 WIB
Kurir pengantar makanan Glovo di dekat lapangan Puerta del Sol yang kosong akibat penerapan karantina di tengah wabah COVID-19, di Madrid, Spanyol, Minggu (19/4/2020). Foto: REUTERS/JUAN MEDINA

jpnn.com, MADRID - Pemerintah Spanyol akan mulai melonggarkan karantina nasional atau lockdown pada paruh kedua Mei, setelah ada tanda-tanda pandemi virus corona COVID-19 mulai mereda.

Namun, Perdana Menteri Pedro Sanchez, Rabu (22/4) mengatakan, pembatasan pergerakan dapat kembali diberlakukan jika epidemi corona kembali memburuk di salah satu negara yang paling terdampak itu.

BACA JUGA: Peringatan dari Pak JK, Penting untuk Diketahui Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan infeksi terbanyak kedua di dunia, lebih dari 200.000 kasus, dan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa yakni 21.282 orang, Spanyol telah memberlakukan salah satu pembatasan pergerakan terketat, termasuk larangan kontroversial yang mencegah anak-anak meninggalkan rumah bahkan untuk berjalan-jalan.

Negara ini telah mengambil beberapa langkah pelonggaran sementara, termasuk mengizinkan beberapa pekerja untuk kembali bekerja pada pekan lalu dan memberikan izin kepada anak-anak untuk pergi keluar mulai akhir pekan depan, tetapi sebagian besar pembatasan tetap berlaku.

BACA JUGA: Prabowo Subianto: Semua Gerakan Itu Harus Terus Dilakukan

Dengan epidemi yang tampaknya telah melewati puncaknya, aturan ketat akan dilonggarkan perlahan dan bertahap untuk memastikan keamanan, kata Sanchez pada sidang parlemen di mana ia akan meminta anggota parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat sampai 9 Mei.

"Kita akan bolak-balik tergantung pada bagaimana pandemi berkembang," katanya.

BACA JUGA: Ketum PGRI: TPG Aman, Tetapi Jangan Lupa Guru Honorer

Pada Selasa malam, pemerintah tunduk pada tekanan publik dan mengatakan anak-anak di bawah 14 tahun akan dapat berjalan-jalan di luar di bawah pengawasan.

Kabinet pada awalnya mengatakan anak-anak hanya akan diizinkan untuk menemani orang tua untuk membeli makanan atau obat-obatan, yang memicu kritik di media sosial dan protes keras di balkon.

"Ini adalah pemerintah yang mendengarkan," kata Menteri Kesehatan Salvador Illa.

Perlambatan tajam dalam infeksi membuat warga Spanyol optimistis mimpi buruk mereka mungkin mulai mereda dan para pejabat mengalihkan perhatian mereka untuk memulai kembali ekonomi yang lesu.

Unit Spanyol Volkswagen SEAT, yang mempekerjakan sekitar 15.000 orang, mengatakan berencana untuk melanjutkan produksi mulai dari 27 April dan bertujuan untuk melakukan 3.000 uji virus corona per minggu pada tenaga kerjanya untuk meminimalkan risiko.

Krisis ini juga menghantam industri pariwisata vital Spanyol: dengan pesta lari banteng San Fermin di Pamplona ditangguhkan untuk pertama kalinya dalam empat dekade pada Selasa. (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler