Negara-negara miskin didekat Australia dinilai tidak siap menghadapi wabah Ebola jika virus mematikan ini benar-benar mencapai Asia-Pasifik. Peringatan ini disampaikan sejumlah ahli penyakit menular.Michael Toole, Wakil Direktur Burnet Institut, mengatakan tetangga terdekat Australia, Papua Nugini, sedang berjuang melawan beberapa masalah kesehatan masyarakat yang sama seperti Ebola yang tengah melanda Liberia.
"Meskipun Papua Nugini lebih kaya dibandingkan Liberia, namun sistem kesehatannya tidak mengalami pertumbuhan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi selama satu dekade terakhir," katanya.
"Saat ini hanya sedikit dari warga Papua Nugini yang mengakses pelayanan kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan kebanyakan masih berupa fasilitas yang dibangun satu dekade lalu.
"Ada kekurangan parah dalam hal penyediaan tenaga kesehatan terampil ...saat ini hanya tersedia enam dokter untuk setiap 100.000 orang,”Profesor Toole menyambut pengumuman Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang menyatakan Australia akan membantu negara-negara di kawasan untuk
bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya wabah Ebola.
"Saya pikir kita semua harus menganggap itu bisa terjadi dan bersiap menghadapinya," kata Profesor Toole.
Namun, Profesor Toole menilai lemahnya sistem kesehatan di PNG dan Timor Leste akan menyulitkan mereka menangani epidemi Ebola dan karenanya langkah-langkah pencegahan perlu diambil segera.
"Prosedur pengendalian Isolasi dan infeksi yang tidak memenuhi standar, jadi tampaknya kita perlu bersiap kondisinya tidak akan baik jika terjadi kasus lain atau yang lebih parah dari Ebola,” katanya.
"Dan bantuan dari luar mungkin akan diperlukan."
Tapi Profesor Toole mengingatkan resiko masuknya Ebola ke Australia lebih besar datang langsung dari Afrika Timur bukan melalui negara tetangga.
"Saya pikir aka nada lebih banyak wisatawan yang datang dari Afrika Timur, sehingga bandara di Australia tentu saja perlu prosedur yang sangat baik untuk menyaring orang-orang ketika mereka tiba di Australia," katanya.
Risiko Ebola memasuki Australia rendah Asosiasi Dokter Australia (AMA) mengatakan kemungkinan Ebola masuk ke Australia rendah, namun Presiden AMA, Brian Owler mengatakan bahkan jika virus itu tiba, Australia sangat siap.
Australia memiliki fasilitas untuk menjaga agar kasus Ebola yang teridentifikasi di setiap ibu kota serta standar peralatan dan staf yang cukup,” tambahnya.
"Tentu saja kami memiliki pekerja gawat darurat di mana kasus pertama mungkin terdeteksi, seperti yang terjadi di Amerika Serikat, dan bahkan ketika kasus teridentifikasi di fasilitas praktek umum orang perlu tahu hal benar yang harus dilakukan,” katanya.
Sebagai langkah tambahan, Australia telah melakukan pemeriksaan seksama penumpang yang kembali dari Afrika Barat sejak awal Agustus lalu.
"Orang-orang yang kembali dari Nigeria, Liberia, Sierra Leone dan Guinea telah diasingkan dari pemeriksaan paspor," kata Kepala petugas medis Australia Profesor Chris Baggoley.
"Staf Biosecurity akan menanyakan apakah mereka telah melakukan kontak dengan pasien Ebola, apakah mereka menghadiri pemakaman, atau apakah mereka memiliki demam dalam 24 jam terakhir."
BACA JUGA: Respon Kematian Kuda Araldo, Panitia Melbourne Cup Ubah Prosedur Pengamanan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Prajurit Ini Gunakan Anjingnya untuk Sembuhkan Depresi