jpnn.com - KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia kembali menangkap sel jaringan teroris Islamic State (IS) alias ISIS. Dalam konferensi pers yang digelar kepolisian Malaysia, ada tujuh orang lagi diamankan. Mereka ditahan dalam operasi yang digelar sejak 22 Januari di seluruh Malaysia.
''Seluruh tersangka adalah anggota sel yang sama yang bertanggung jawab terhadap rencana serangan teror di lokasi-lokasi strategis di seluruh Malaysia,'' ujar Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar. Salah satu yang akan diserang adalah Klang Valley.
BACA JUGA: Buar...Dinding Penjara Diledakkan, 40 Tahanan Kabur
Pemerintah Malaysia memang harus bergerak cepat untuk mencegah segala kemungkinan buruk. Sebab, Senin (25/1) mereka akan menjadi tuan rumah untuk acara Konferensi Internasional Deradikalisasi dan Pencegahan Kekerasan Ekstremis. Jumat (15/1) mereka juga menahan satu orang pendukung ISIS yang mengaku berencana melakukan serangan bom bunuh diri di Kuala Lumpur.
Seluruh tersangka yang ditahan merupakan penduduk asli Malaysia yang berusia 26-50 tahun. Beberapa barang yang diamankan bersama mereka berupa 30 jenis amunisi, buku jihad, bendera, dan video-video propaganda.
BACA JUGA: 4 Ribu Penerbangan Dibatalkan, 19 Orang Meregang Nyawa
Beberapa amunisi yang biasa dipakai untuk senjata otomatis M16. Mereka ditangkap di Johor, Kedah, Pahang, Selangor, dan Kuala Lumpur oleh Divisi Antiterorisme.
Dua orang yang ditahan di Johor bekerja sebagai asisten manajer sebuah hotel di Kota Nusajaya dan supervisor toko. Dua tersangka lagi ditahan di Kedah. Salah satunya adalah penjual es cendol yang berusia 50 tahun.
BACA JUGA: Mengerikan! Suami Potong Hidung Istrinya setelah Dipukuli
''Dia bertanggung jawab mencari dana untuk membiayai pengeluaran orang-orang yang ingin bergabung dengan ISIS,'' tegas Khalid. Uang tersebut juga dipakai untuk mendanai aksi terorisme di Malaysia. Tiga orang tersangka lainnya adalah penjaga keamanan yang diamankan di Pahang, Selangor, dan Kuala Lumpur.
Di tempat terpisah, Kepala Divisi Antiterorisme Ayob Khan menjelaskan, ancaman dari ISIS sangat nyata, tidak boleh diremehkan. Menurut dia, semua pihak harus waspada sepanjang waktu.
Selain itu, semua informasi yang dapat digali para intelijen harus bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mencegah terorisme. (Reuters/Asia One/The Guardian/The Strait Times/sha/tia/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ISIS Cekal Layanan Internet, Yang Melanggar Dihukum Tanpa Ampun
Redaktur : Tim Redaksi