HARARE--Pemerintah Zimbabwe dilaporkan hanya memiliki uang sebanyak USD 217 atau sekitar Rp 2,061.500 di bank. Itu adalah jumlah yang tersisa setelah pemerintah membayar pegawai negeri sipil pekan lalu.
Menteri Keuangan Tendai Biti mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah berada dalam keadaan lumpuh pada saat ini. "Kami gagal memenuhi target kami," ujarnya seperti dilansir theglobeandmail, Selasa (29/1).
Zimbabwe berada dalam kesulitan besar, setelah mulai pulih dari hiperinflasi yang berakhir beberapa tahun lalu bersama dengan pemerintah baru. Menurut Dana Moneter Internasional dalam laporan September lalu, pemulihan negara itu adalah "moderat" setelah dua tahun pertumbuhan yang kuat, rata-rata 9,5 persen pada 2010 dan 2011. Itu didorong oleh ekspor pertambangan dan permintaan konsumen, namun diperkirakan akan melambat tahun lalu.
"Meskipun lebih baik dari perkiraan kinerja pendapatannya, operasi pemerintah pusat mencatat defisit kas dari 0,6 persen PDB pada 2011 dan domestik serta akumulasi tunggakan sekitar satu persen dari PDB, terutama karena kenaikan gaji yang menaikkan biaya tenaga kerja sebesar 22 per persen, termasuk investasi sosial dan modal," ujar jubir Bank Dunia (IMF).
Pengaruh kenaikan gaji diperparah pada awal 2012, karena peningkatan tunjangan karyawan dan perekrutan yang tidak masuk dalam anggaran."Tekanan fiskal dan diperparah oleh kinerja yang kurang signifikan dari pendapatan berlian selama paruh pertama 2012," lanjutnya. (Esy/jpnn)
Menteri Keuangan Tendai Biti mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah berada dalam keadaan lumpuh pada saat ini. "Kami gagal memenuhi target kami," ujarnya seperti dilansir theglobeandmail, Selasa (29/1).
Zimbabwe berada dalam kesulitan besar, setelah mulai pulih dari hiperinflasi yang berakhir beberapa tahun lalu bersama dengan pemerintah baru. Menurut Dana Moneter Internasional dalam laporan September lalu, pemulihan negara itu adalah "moderat" setelah dua tahun pertumbuhan yang kuat, rata-rata 9,5 persen pada 2010 dan 2011. Itu didorong oleh ekspor pertambangan dan permintaan konsumen, namun diperkirakan akan melambat tahun lalu.
"Meskipun lebih baik dari perkiraan kinerja pendapatannya, operasi pemerintah pusat mencatat defisit kas dari 0,6 persen PDB pada 2011 dan domestik serta akumulasi tunggakan sekitar satu persen dari PDB, terutama karena kenaikan gaji yang menaikkan biaya tenaga kerja sebesar 22 per persen, termasuk investasi sosial dan modal," ujar jubir Bank Dunia (IMF).
Pengaruh kenaikan gaji diperparah pada awal 2012, karena peningkatan tunjangan karyawan dan perekrutan yang tidak masuk dalam anggaran."Tekanan fiskal dan diperparah oleh kinerja yang kurang signifikan dari pendapatan berlian selama paruh pertama 2012," lanjutnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Bantah Ledakan di Fasilitas Nuklirnya
Redaktur : Tim Redaksi