Negosiasi Penertiban Kerbao di Bandara Lombok Berlangsung Alot

Kamis, 11 Mei 2023 – 13:59 WIB
Negosiasi rencana penertiban kerbao di Bandara Lombok oleh Kasat Pol PP Lombok Tengah dengan para pengembala kerbao. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK - Negosiasi rencana penertiban kerbau yang ada di area Bandara Internasional Lombok (BIL) berlangsung alot. 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Lombok Tengah Lalu Rinjani menjelaskan bahwa, penertiban kerbau di area bandara ini harus dilakukan.

BACA JUGA: Kerbau di Area Bandara Lombok Menganggu Operasional Penerbangan, AP I: Mengotori Jalan Utama

Hal itu karena sebelumnya sempat ada sosialisasi dan diambil kesepakatan di masing-masing kantor desa. 

Menurut Rinjani, pada saat itu para pengembala sepakat untuk meninggalkan area bandara paling lambat pada tanggal 29 Januari 2023.

BACA JUGA: Menjelang Mudik Lebaran, Bandara Lombok Mengalami Lonjakan Penumpang

"Akan tetapi sampai hari ini kan masih ada yang berbeda di dalam bandara," kata Lalu Rinjani, pada Rabu (10/5) di Bandara Lombok. 

Dijelaskan oleh Rinjani, Bandara yang ada di Lombok Tengah ini merupakan Bandara yang berskala internasional. 

BACA JUGA: Satpol PP Sebut PKL Nakal di Bandara Lombok Bikin Kotor Pemandangan

Oleh karena itu, pemandangan yang ada di areal bandara tersebut harus benar-benar kondusif. 

"Kan kalau banyak kerbau di dalam bandara ini kelihatan tidak enak sekali," ujarnya. 

Tempat yang sama, Camat Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Lalu Sungkul mengatakan, kerbau yang ada di dalam area bandara ini tidak hanya berasal dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Praya Barat dan Pujut. 

"Kerbau Penujak dan Pujut itu tidak seberapa, tapi kalian ini undang orang yang dari luar," katanya. 

Menurut Sungkul, Bandara Lombok saat ini akan menambah maskapai penerbangan dari luar negeri. 

Hanya saja, syarat untuk mendapatkan hal itu kondisi bandara harus kondusif dari hal-hal yang membahayakan. 

"Persyaratan untuk bisa masuk pesawat yang besar itu tidak boleh aktivitas yang bisa membahayakan di dalam," sebut Sungkul. 

Sungkul mengaku dirinya kerap mendapatkan laporan dari pihak angkasa pura bahwa ada kabel milik bandara yang putus terinjak kerbau. 

"Bahkan beberapa kali saya mendapatkan laporan dari pihak bandara kalau sudah sering kabel yang ada di dalam itu sering putus," sebut Sungkul. 

Tempat yang sama, salah satu pengembala, Herman mengaku pihaknya belum mendapatkan sosialisasi tentang penertiban kerbau yang ada di bandara. 

Hanya saja, kata dia, pihaknya meminta kebijakan untuk memberikan waktu selama satu bulan untuk mengeluarkan kerbau mereka. 

"Karena saat ini belum musim panen padi. Kalau sudah musim panen tidak perlu ada seperti ini (penertiban) kami akan keluar sendiri," imbuhnya. 

Menurut Herman, jumlah kerbau yang berada di area bandara saat ini sekitar 200 ekor. 

"Sekitar 200 lebih, khusus untuk Desa Penujak saja sekitar 100 lebih. Kalau dari desa yang lain saya tidak tau," pungkas Herman. (mcr38/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler